KOMPAS.com - Melania Trump mendapat kritikan di sosial media karena memakai helm putih saat berkunjung ke Afrika.
First Lady Amerika ini mengunjungi Afrika sebagai bagian dari perjalanan solo Internasional pertamanya semenjak sang suami, Donald Trump menjabat sebagai presiden.
Sabtu (7/10/2018) ia mengunjungi taman nasional Nairobi Kenya, dan tertangkap kamera sendang memberi makan bayi gajah. Namun, kali ini busana yang dipakai Melania menuai kritik tajam.
Pada momen tersebut, ia memakai celana panjang warna cokelat, sepatu bot setinggi lutut dan kemeja putih lengkap dengan helm empulur.
Helm tersebut nampaknya menjadi sumber masalah karena dianggap berhubungan dengan kolonialisme.
Banyak orang di mesia sosial menganggap helm tersebut merupakan simbol pemerintahan kolonial.
“Helm empulur yang Anda bawa itu digunakan oleh penjajah selama masa suram. Tidak cocok dengan kita orang Afrika. Siapa yang menyarankan Anda memakainya?" tulis salah satu pengguna twitter.
Bahkan, pengguna media sosial mengatakan pilihan busana Melania kali ini nampak konyol dan menunjukan pemahamanya tentang Afrika yang kurang baik.
Helm empulur sering dipakai oleh wisatawan Eropa dan penjelajah daerah-daerah seperti Afrika, Asia Tenggara dan daerah tropis di akhir abad ke-19.
Melania completes the stereotype trifecta--elephants, orphans and even the pith helmet.....#FLOTUSinAfrica2018 @africasacountry @AFP @AP pic.twitter.com/TkgFb3w4yY
— Matt Carotenuto (@matt_carotenuto) 5 Oktober 2018
Elliot Ross, seorang kandidat doktor di Universitas Columbia, menjelaskan simbol yang sringkali melekat pada helm empulur.
Baca juga: Berkunjung ke Malawi, Melania Trump Alami Kecelakaan Fesyen
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.