Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengatasi Gangguan Tidur Akibat Kebagian Shift Kerja di Malam Hari

Kompas.com - 08/10/2018, 21:14 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Bangun dan aktif di malam hari dapat berdampak langsung terhadap kesehatan karena berlawanan dengan jam biologis tubuh. Hal ini karena tubuh secara alami menganggap malam hari sebagai waktu untuk tidur dan siang hari waktu beraktivitas.

Karenanya seseorang yang kebagian shift kerja malam sangat rentan terhadap terhadap gangguan tidur yang tidak hanya mengurangi waktu untuk beristirahat, tapi dalam jangka panjang bisa berdampak serius terhadap kesehatan fisik.

Ada istilah shift work sleep disorder (SWSD), yaitu gangguan tidur dengan ciri khas insomnia dan rasa mengantuk yang berlebihan serta menetap yang diakibatkan oleh waktu bekerja.

Memang tidak semua pekerja shift malam mengalami gangguan ini karena mereka sudah dapat beradaptasi. Namun, bagi orang yang mengalaminya, mereka pun jadi kurang tidur.

Pekerja shift normal bisa memenuhi kebutuhan tidur dengan durasi 7 jam semalam, sedangkan pekerja shift malam yang mengalami gangguan tidur tidak bisa. Pengidap SWSD mengalami insomnia dan mengantuk ketika waktu mereka bekerja.

Tidak hanya berdampak pada pola aktivitas, gangguan tidur juga meningkatkan risiko kecelakaan kerja, memicu gangguan emosi, susah konsentrasi, serta peningkatan tekanan darah dan memicu obesitas.

Baca juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan untuk yang Kerja Shift Malam

Gangguan tidur pada mereka yang dapat shift kerja malam dapat menimbulkan beberapa gejala seperti:

  • Rasa mengantuk yang sangat ekstrem ketika bekerja
  • Insomnia
  • Tidak merasa segar ketika bangun dari tidur
  • Gangguan konsentrasi
  • Munculnya kantung mata
  • Merasa lemas
  • Mengalami gejala depresi
  • Mudah marah

Gejala gangguan tidur yang paling berisiko menimbulkan kecelakaan adalah microsleep di mana seseorang tertidur dengan sendirinya tanpa disadari.

Hal ini dapat terjadi ketika seseorang sedang melakukan suatu pekerjaan dan mengalami kehilangan kesadaran dalam waktu beberapa detik.

Baca juga: 5 Bahaya Kerja Lembur Bagi Kesehatan Kita

Mengatasi gangguan tidur akibat shift kerja di malam hari

Ilustrasi kerja malamDragonImages Ilustrasi kerja malam
Gangguan tidur SWSD bisa dialami siapa saja yang bekerja dengan sistem shift. Baik yang kebagian shift kerja malam setiap hari, beberapa kali dalam seminggu, ataupun shift yang mengharuskan mereka untuk berangkat pagi-pagi buta.

Gangguan tidur terjadi ketika kurang tidur terjadi secara kronis dan menyebabkan utang tidur yang terlalu banyak.

Baca juga: 5 Langkah Meningkatkan Kualitas Tidur Malam

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur akibat bekerja shift:

1. Hindari mengambil shift kerja malam secara terus-menerus

Hal ini dapat menyebabkan utang tidur bertambah. Selain itu, gangguan tidur dapat diminimalisir dengan segera memperbaiki jam tidur sesaat setelah bekerja shift.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com