Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/10/2018, 19:26 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Buang gas atau kentut adalah hal normal yang menandakan indikator kesehatan saluran pencernaan.

Namun, terlalu sering kentut - terutama saat berada di tengah keramaian - tentu sangat memalukan, bukan?

Pada dasarnya, manusia mengeluarkan gas antara 14 hingga 23 kali sepanjang hari. Namun, ketika kita tak bisa mengendalikan keinginan buang gas, tentu dapat menyebabkan masalah besar.

Gastroenterolog bernama Christina Lee menyarankan kita untuk berkonsultasi pada dokter ahli ketika keinginan buang gas tak bisa dikendalikan hingga membuat kita merasa tak nyaman.

"Jika kita tak dapat menahan kentut agar diterima secara sosial, dan itu mengganggu gaya hidup kita, kita harus memeriksanya," ucapnya.

Menurutnya, kita sebaiknya mengambil langkah untuk meminimalisir masalah saat terlalu sering buang gas hingga memengaruhi aktivitas harian atau menyebabkan kita merasa sakit dan malu.

Baca juga: Pertengkaran Suami-Istri Picu Penyakit dan Masalah Pencernaan

Lalu, apa yang membuat kita sering buang gas?

Gas dapat menumpuk di saluran pencernaan saat kita menelan udara sambil minum, makan, atau tertawa.

Namun, beberapa makanan juga bisa menghasilkan gas yang berlebihan. Inilah yang membuat kita susah mengontrol keinginan buang gas.

Jika usus kita bekerja lamban, gerakan makanan melalui usus juga menjadi lambat yang menyebabkan banyak gas terkumpul.

Semakin lama makanan berada dalam sistem pencernaan, semakin banyak bakteri penghasil gas yang menumpuk dan menyebabkan ketidaknyamanan di perut.

Pertambahan usia juga membuat tubuh menghasilkan lebih banyak gas karena melambatnya metabolisme yang memperlambat gerakan makanan di usus.

Dengan kata lain, saluran usus secara alami juga melambat seiring waktu. Dr Lee juga mengatakan penumpukan gas berlebih juga bisa terjadi saat kita menderita penyakit, seperti diabetes, skleroderma, disfungsi tiroid.

Selain itu, hal seperti pertumbuhan bakteri usus kecil, sindrom iritasi usus besar, diverticulosis atau gaya hidup pasif juga bisa menyebabkan penumpukan gas berlebih.

Dalam beberapa kasus, pola tidur dapat berkontribusi terhadap penumpukan gas yang berlebihan di sistem pencernaan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com