Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Kesehatan Mental Dapat Menimpa Siapa Saja, Ini 10 Faktanya...

Kompas.com - 10/10/2018, 19:54 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Rata-rata jumlah penyandang gangguan kesehatan mental cenderung meningkat hingga mencapai dua kali lipat setelah terjadi situasi darurat, misalnya bencana, perang, dan sebagainya.

Hal itu bisa dikarenakan goncangan jiwa seperti trauma kekerasan, kehilangan keluarga juga harta benda, dan sebagainya.

Penyakit

Gangguan kesehatan mental menjadi salah satu pintu yang berpotensi meningkatkan resiko terkena penyakit lain seperti HIV, penyakit kardiovasular, diabetes, dan sebaliknya.

Penyakit-penyakit fisik itu juga dinilai berpotensi menimbulkan gangguan mental.

Ketidakpahaman dan stigma

Stigma dan diskriminasi terhadap penderita dan keluarga pengidap gangguan kesehatan mental menyebabkan mereka tidak mencari perawatan untuk memulihkan kesehatan mentalnya.

Ketidakpahaman dan stigma tentang penyakit mental sudah tersebar luas dan menjadi sebuah salah kaprah di masyarakat.

Meskipun terdapat terapi yang efektif untuk penyandang gangguan kesehatan mental, tetapi terdapat kepercayaan di masyarakat yang menyebut penderita cacat mental tidak dapat diperlakukan selayaknya manusia normal pada umumnya.

Mereka dianggap sulit dipahami, tidak cerdas, atau tidak mampu membuat keputusan.

Stigma ini dapat menyebabkan hinaan, penolakan dan pengasingan, dan menjauhkan penderita dari dukungan dan perawatan kesehatan.

Di dalam sistem kesehatan yang berlaku, para penderita gangguan kesehatan mental sering dipelakukan di tempat serupa gudang perkumpulan manusia, bukan tempat untuk proses pemulihan.

Hak asasi

Pelanggaran hak asasi terhadap penyandang cacat mental dan psikososial kerap dikabarkan terjadi di banyak negara.

Pelanggaran ini termasuk di dalamnya pengekangan fisik, pengucilan dan penyangkalan kebutuhan dasar juga privasi.

Beberapa negara memiliki aturan hukum yang kuat untuk melindungi hak-hak penduduk yang memiliki cacat mental.

Kurang ahli

Secara global, banyak ketidakmerataan persebaran ahli kesehatan mental.

Minimnya keberadaan psikiater, perawat psikiatri, psikolog, dan pekerja sosial adalah beberapa penghalang utama ketersediaan pelayanan kesehatan mental di negara dengan pendapatan sedang dan rendah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com