Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/10/2018, 16:27 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Namun, itu tidak sepenuhnya mewakili dunia yang kita huni.

Unisex sedikit menjembatani kesenjangan, dan itu memancing perdebatan yang menarik.

Menurut Stephen Doig, hal ini juga menggeser perspektif apa yang membuat kita merasa nyaman perihal berbusana.

Banyak merek yang membuat pakaian unisex independen, dan hanya menghasilkan sejumlah koleksi kecil dari semua produk yang dihasilkan.

Hanya beberapa label yang bersedia membuat mode ini sebagai produk dari keseluruhan koleksinya.

Label LaneFortyfive misalnya, yang hampir seluruhnya membuat pakaian, atau Community Clothing dari Inggris yang hanya memproduksinya di bawah kapasitas.

Gaya berbusana sangat subjektif. Ukuran tubuh tiap manusia berbeda. Lalu, apakah pakaian unisex ini akan cocok untuk setiap orang?

Marcus Jaye, pendiri blog mode The Chic Geek, berkata kecocokan pakaian sangat penting. Tapi, tubuh pria dan wanita berbeda.

"Ini bukan unisex jika tidak cocok untuk saya, dan seringkali berukuran terlalu kecil untuk bahu kita atau tak diidesain dalam berbagai ukuran," ucap dia.

Namun ia mengatakan, mode unisex ini sesuai untuk item fesyen seperti sweater atau gaya skinny yang akan tampak lebih baik.

"Pakaian adalah tentang proporsi dan menemukan gaya satu ukuran yang cocok untuk semua sangat sulit," tambah dia.

Mungkin menemukan gaya busana yang cocok dengan semua ukuran tubuh manusia sama sekali tidak realistis, terutama ketika memilih celana panjang.

Baju dan jaket bisa dibuat cukup mudah untuk semua orang. Namun, perbedaan anatomi tubuh pria dan wanita, terutama bagian bawah tubuh untuk menentukan ukuran celana, menjadi prospek yang lebih sulit.

Saxena, pendiri LaneFortyfive, menawarkan solusi praktis untuk hal ini.

Dalam label yang didirikannya, ia membuat atasan dengan potongan yang sama, terlepas dari jenis kelamin.

Untuk bagian bawah, ia menyesuaikan potongan agar sesuai dengan jenis tubuh tertentu untuk kenyamanan dan kepraktisan.

"Idenya adalah tidak memaksakan semua bentuk dan jenis tubuh menjadi satu kesatuan untuk membuktikan suatu titik," ucap dia.

Menurut dia, setiap orang dapat memakai setiap pakaian terlepas dari jenis kelamin dengan siluet yang seragam.

Pakaian unisex akan menjadi tren mode yang bertahan lama karena mode mainstream membatasi pilihan busana pria dan wanita, yang tak sesuai dengan mode masa kini.

Mode memang tak mungkin sepenuhnya menggantikan formula mode tradisional.  Tapi, meningkatnya jumlah opsi unisex yang tersedia merupakan langkah menuju inklusivitas dalam industri yang selama ini membatasi pilihan gaya berdasarkan jenis kelamin.

Sebagai konsumen, kita harus selalu menerima pilihan.

Arah mode saat ini sedang bergerak untuk menemukan mode unisex yang cocok untuk semua orang, yaitu dengan memproduksi potongan lebih longgar atau gaya oversize.

Memang benar gaya celana tertentu sangat sulit ditawarkan sebagai produk unisex. Tapi, ini bisa kita atasi dengan meminta bantuan penjahit untuk melakukan perubahan agar sesuai dengan ukuran tubuh kita.

Meningkatnya, busana unisex tak hanya mewarnai dunia mode. Tapi, juga memperluas dialog gender dan identitas masyarakat saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com