Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rambut Rusak dan Rontok Gara-gara Smoothing atau Cat? Ada Solusinya...

Kompas.com - 11/10/2018, 19:42 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang ingin tampil menawan lalu melakukan pelurusan, pengeritingan, pewarnaan, atau proses kimia lainnya pada rambut.

Alih-alih menjadi tampil keren, sebagian orang terpaksa harus rela mengalami kerontokan rambut akibat proses tersebut.

Bahkan, kerontokan parah bisa mengakibatkan kebotakan.

Tak sedikit pula yang kemudian kesulitan mengembalikan rambut agar sehat dan tebal seperti semula.

Managing Director PT Beautindo Prima -distributor label perawatan rambut Rene Furterer, Henny Wijaya mengungkapkan pandangannya.

Baca juga: Rambut Rontok Hingga Putus Cinta, Kenyataan yang Bakal Dialami Pria

Menurut dia, Kebotakan tersebut adalah reaksi wajar. Sebab, rangkaian proses terhadap rambut tadi membuat bahan kimia yang digunakan terserap ke dalam pori-pori.

"Itu bisa merusak akar rambut langsung, dari sehat menjadi tidak sehat. Lalu semua rambut yang sudah dicat, lain-lain, kulit kepalanya menjadi sensitif, merah-merah."

Hal itu diungkapkan Henny seusai peluncuran rangkaian produk perawatan rambut rontok Rene Furyeter, Triphasic Progressive, dan Triphasic Stimulating Shampoo.

Acara itu berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (11/10/2018).

Ketika rambut sudah terkena proses kimia, maka akar rambut akan cenderung lebih mudah rapuh.

Managing Director PT Beautindo Prima (distributor label perawatan rambut Rene Furterer), Henny Wijaya pada acara peluncuran rangkaian produk perawatan rambut rontok Rene Furterer, Triphasic Progressive dan Triphasic Stimulating Shampoo di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (11/10/2018).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Managing Director PT Beautindo Prima (distributor label perawatan rambut Rene Furterer), Henny Wijaya pada acara peluncuran rangkaian produk perawatan rambut rontok Rene Furterer, Triphasic Progressive dan Triphasic Stimulating Shampoo di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (11/10/2018).

Henny menyarankan kita untuk membandingkan kondisi rambut saat ini dengan kondisi rambut ketika kita masih kecil.

Saat masih kecil, rambut kita cenderung lebih kuat dan sakit ketika dicabut. Hal itu berbeda jika kita lakukan di usia yang lebih dewasa.

"Waktu kecil pernah cabut rambut? Kan ada putih-putih di ujungnya, nah itu rusak karena isinya asam amino."

Baca juga: Kucir Rambut Terlalu Kencang Bisa Bikin Rontok!

"Cairan kimia itu masuk ke dalam (akar) dan merusak, jadinya rambut lolos begitu saja ketika dicabut," tuturnya.

Kondisi tersebut akan membuat usia rambut lebih pendek dan pemiliknya akan sulit memanjangkan rambut.

Ketika pemanjangan rambut dipaksakan, maka mereka cenderung mengalami kerontokan parah.

Hal itu bisa dilihat dari banyaknya rambut yang berjatuhan di lantai, kamar mandi, sisir, atau tempat tidur.

Meski begitu, rambut yang telah mendapat perlakuan kimia masih bisa kembali pulih dan tumbuh normal.

Hanya saja, ada proses perawatan yang harus dilalui.

Pertama, adalah mengecek kondisi kulit. "Cek dulu kulitnya, kulit kepalanya ditenangin dulu, diperbaiki lagi," kata Henny.

Setelah kulit kepala telah diperbaiki, maka perawatan rambut baru bisa dilakukan.

Baca juga: Yang Harus Kamu Tahu soal Rambut Rontok

Tak perlu berkecil hati jika rambut menipis setelah melakukan proses pewarnaan, pelurusan atau pengeritingan rambut. Sebab, rambut pasti bisa tumbuh lebat kembali jika dirangsang secara tepat.

"Orang setelah kemoterapi botak saja masih bisa tumbuh lagi, bapak-bapak yang plontos juga bisa. Jadi selama masih hidup, masih bisa (tumbuh)," kata dia.

Ketika melakukan perawatan rambut, penting untuk melakukan teknik-teknik yang tepat agar perangsangan akar rambut bisa maksimal.

Misalnya dengan rutin melakukan pijat ringan pada kepala ketika keramas.

Baca juga: Penyebab Tersering Rambut Rontok pada Pria

Pijatan bisa dilakukan sekitar 1-3 menit. Namun, memijat bukan berarti menggaruk kulit kepala.

Garukan terlalu keras justru bisa membuat kepala pusing bahkan merusak kulit kepala.

"Gunakan ujung jari, bukan digaruk. Lakukan dari belakang, ke depan dengan gerakan rotasi."

"Jika produk perawatannya bagus, massage juga perlu untuk merangsang peredaran darah," ucap Henny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com