KOMPAS.com - Jika anak sudah masuk kategori obesitas, tandanya orangtua perlu mengubah gaya hidup si kecil. Pasalnya, obesitas meningkatkan risiko anak terkena berbagai masalah kesehatan seperti diabetes hingga penyakit jantung.
Agar anak tetap sehat, orangtua tidak lagi bisa asal dalam menyajikan makanan. Pola makan anak obesitas perlu benar-benar dijaga agar berat badannya tidak terus bertambah.
Sebelum menerapkan perubahan pola makan, kita perlu mengetahui lebih dulu batasan obesitas pada anak usia sekolah. Kita bisa memakai tiga klasifikasi yang digunakan dari Center for Disease Control and Prevention (CDC) 2000, International Obesity Task Force (IOTF) 2006, atu World Health Organization (WHO) 2006.
Baca juga: Mengatur Pola Diet, Kunci Utama Dalam Mengatasi Obesitas
Menurut dr. Raissa Edwina Djuanda, M. Gizi, Sp.GK. salah satu contoh bagaimana menentukan status gizi obesitas memakai kurva dari CDC 2000 adalah dengan rumus sebagai berikut:
Berat badan anak yang sebenarnya dibagi dengan berat badan ideal berdasarkan tinggi badan dikali 100 persen
(BB sebenarnya/BB ideal x 100%)
Cara ini memang cukup rumit dan membutuhkan ketelitian. Pasalnya, untuk menentukan BB ideal sendiri perlu dilakukan perhitungan khusus. Oleh karena itu, sebaiknya kita meminta bantuan dokter anak atau dokter gizi klinik untuk menilainya.
Apa yang terjadi jika anak dibiarkan makan sembarangan?
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Anak Gemuk dan Bagaimana Mencegahnya?
Pola makan anak obesitas yang perlu diterapkan
Untuk menerapkan pola makan anak obesitas, dr Raissa membaginya menjadi dua kategori yaitu yang dianjurkan dan perlu dihindari. Berikut rinciannya.
Pola makan yang sebaiknya diterapkan pada anak obesitas ialah sebagai berikut:
Baca juga: Anak Susah Makan Sayur? Coba Terapkan Tips Ini
Tak hanya menerapkan pola makan yang dianjurkan, kitaa juga perlu mencermati apa yang sebaiknya dihindari, yaitu:
Baca juga: 6 Strategi Agar Anak Tidak Hobi Makan Junk Food
Bolehkah anak obesitas diet?
Diet untuk anak obesitas boleh-boleh saja dilakukan asalkan dalam pengawasan dokter. Pada dasarnya ada tiga hal yang perlu diperhatikan pada diet anak obesitas.
Pertama, menerapkan pola makan yang benar, kedua memberikan aktivitas fisik yang tepat, dan ketiga mengubah perilaku anak dengan menjadikan orangtua sebagai panutan. Tujuannya adalah untuk mencegah kenaikan berat badan dengan menjaga tumbuh kembang yang optimal.
Diet dapat dilakukan dengan cara tetap memberikan makan terjadwal, dengan rincian tiga kali makan besar dan dua kali camilan. Namun, yang berbeda ialah pemilihan jenis makanannya yang lebih rendah kalori dan lebih sehat.
Baca juga: Anak Obesitas, Masih Bolehkah Minum Susu?
Agar terapi diet pada anak obesitas berhasil, anak harus didukung oleh orang-orang terdekatnya. Sehingga diet tak hanya dilakukan oleh si anak saja tetapi juga melibatkan orangtua, anggota keluarga, teman, dan juga guru di sekolah untuk mencapai keberhasilan.
Jadi, orangtua tidak hanya menyuruh anak saja yang makan makanan sehat atau berolahraga, tapi seluruh keluarga pun sebaiknya ikut menerapkannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.