Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kesalahan Perawatan yang Bikin Rambut Rontok

Kompas.com - 12/10/2018, 08:35 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rambut rontok menjadi salah satu masalah yang paling banyak dialami. Ada banyak faktor yang mempengaruhi rontoknya rambut. Seperti proses kimia, pola hidup tidak sehat, penyakit tertentu, dan lain sebagainya.

Namun, ada pula kebisaan keramas atau perawatan rambut yang semakin memperparah kerontokan rambut. Apa saja faktor tersebut?

1. Menggaruk bukan memijat kepala

Mungkin kita pernah merasa sakit kepala setelah keramas atau creambath di salon. Nah, jika hal itu terjadi mungkin saja salon yang kita datangi tidak memijat kepala kita secara benar ketika melakukan perawatan.

Alih-alih dipijat, kepala kita justru digaruk dengan kasar.

"Jangan digaruk-garuk, nanti rusak dan syaraf di kepala banyak banget. Makanya kadang ada yang abis keramas di salon pusing itu karena (menggaruknya) terlalu kencang."

Hal itu diungkapkan Managing Director PT Beautindo Prima (distributor label perawatan rambut Rene Furterer), Henny Wijaya ketika ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (11/10/2018).

Baca juga: Penyebab Tersering Rambut Rontok pada Pria

Ilustrasi rambut rontokAndreyPopov Ilustrasi rambut rontok
Ketika keramas atau memberi perawatan pada rambut, kepala seharusnya dipijat ringan sehingga aliran darah menjadi lancar. Sebab, darah lah yang "memberi makan" akar rambut untuk terus tumbuh dengan benar.

Ketika kepala tegang, pertumbuhan rambut berpotensi terhambat.

"Orang yang mengalami stres kepalanya terasa kencang, saat dipijat seperti enggak gerak. Itu biasanya sedang rontok berat makanya butuh massage," ujar Henny.

Sekalipun seseorang menggunakan produk atau obat rambut untuk menyuburkan, pijat kepala secara ringan tetap perlu dilakukan agar produk tersebut terserap dengan maksimal.

2. Memakai sampo pada rambut

Kerontokan rambut normal dialami setiap orang karena pertumbuhan rambut memiliki siklus. Masa hidup normal rambut perempuan, misalnya, bisa mencapai tujuh tahun dan laki-laki cenderung lebih singkat yaitu dua sampai tiga tahun.

Setiap orang dewasa rata-rata memiliki jumlah helai rambut 100.000-150.000. Jika jumlah rambut rontok tak lebih dari 100 helai perhari, maka jumlahnya masih normal dan tak perlu dikhawatirkan.

Meskipun umumnya orang akan khawatir terlebih dahulu ketika melihat rambut rontok yang parah.

Baca juga: 12 Kondisi yang Menyebabkan Rambut Rontok

IlustrasiThinkstockphotos.com Ilustrasi
Cara berkeramas juga bisa menjadi faktor kerontokan lainnya.

Tak sedikit orang yang menggunakan sampo pada rambut saja lalu sudah menganggap keramasnya bersih. Padahal, sampo idealnya justru diaplikasikan ke kulit kepala sehingga kandungannya bisa meresap ke kulit kepala sambil dirangsang dengan pijatan.

Henny mengatakan, sampo diaplikasikan pada kulit kepala bertujuan untuk membersihkan minyak yang menempel.

Sementara jika kita melakukannya keliru, maka khasiat sampo yang digunakan belum tentu sampai ke akarnya. Pertumbuhan rambut pun terhambat karena kulit kepala belum bersih dari minyak.

"Kulit kepala dulu untuk mengeluarkan minyaknya karena kotoran menempel. Setelah itu siram air baru keluar busanya, minyak itu akan keluar," tuturnya.

Baca juga: Minder karena Rambut Tipis? Coba Lakukan 10 Cara Ini

3. Menghindari pemakaian sisir

Banyak orang menghindari menyisir agar rambut tak rontok. Padahal menyisir justru bermanfaat untuk memperlancar siklus rambut dan membantu rambut yang seharusnya tanggal agar bisa jatuh dengan alami.

Rutin menyisir rambut juga bisa membuat kilau rambut lebih terlihat.

Namun, pastikan kamu menggunakan sisir dengan ujung empuk dan bergigi jarang.

"Waktu kita menyisir, debu dan kotoran akan keluar, yang memang mati akan jatuh karena memang ada siklus," kata Henny.

Baca juga: Jangan Takut Botak, Ini 7 Cara Mengatasinya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com