Kasus kecanduan gawai sebetulnya berawal dari penggunaannya yang terlalu berlebihan dan tidak dibarengi sikap bijak menggunakan gawai.
Banyak orang yang memaksimalkan fungsi gawai, namun tak semua orang mencapai tahap kecanduan. Jadi, fenomena kecanduan gawai adalah sesuatu yang sangat mungkin untuk dicegah.
“Prevensi itu penting. Artinya, menggunakan gadget dan internet harus dengan bijak dan harus dimulai dari orangtuanya,” kata Kepala Departemen Medik Kesehatan Jiwa RSCM-FKUI dr. Kristiana Siste Kurniasanti, SpKJ (K).
Beberapa tahapan pencegahan yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Penggunaan bijak mulai dari orangtua
Penggunaan gawai secara bijak bisa dimulai dari orangtua. Menurut Siste, saat ini masih banyak orangtua yang asyik bermain gawai di depan anak-anaknya tanpa mempertimbangkan waktu yang tepat. Padahal, orangtua sering kali menjadi contoh bagi anak dalam segala hal di kehidupannya.
“Saat makan, kadang orangtua sibuk dengan gawai masing-masing. Padahal, pada momen tersebut sebenarnya anak remaja dan dewasa muda ingin curhat sama orangtuanya,” kata Siste.
2. Pengenalan gawai
Orangtua juga perlu mempertimbangkan usia yang tepat untuk mengenalkan gawai pada anak. Misalnya, menunda mengenalkan gawai pada anak yang berusia kurang dari satu tahun. Pada usia tersebut, orangtua diimbau untuk mengedepankan interaksi langsung.
Ia menyarankan, sebelum usia enam tahun orangtua tetap mendampingi anak saat menggunakan gawai. Games yang boleh dimainkan anak juga seharusnya lebih melatif aspek kognitif, bukan lebih banyak mengandung unsur agresivitas atau pornografi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.