Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2018, 05:05 WIB
Editor Wisnubrata

KOMPAS.com — Kopi pakai gula aren belakangan ini sedang tren dijajakan oleh berbagai kedai kopi lokal. Nah, penasarankah kamu, sebenarnya mana cara minum kopi yang lebih sehat: pakai gula pasir putih biasa atau pakai gula aren (palm sugar)?

Banyak orang kini lebih memilih meracik kopi pakai gula aren ketimbang gula pasir biasa. Alasannya, karena kata orang-orang, gula aren lebih sehat. Kenapa palm sugar dianggap lebih unggul dibanding gula putih?

Gula putih terbuat dari tebu, sementara gula aren terbuat dari nira (cairan yang keluar dari batang pohon enau). Gula putih termasuk sumber makanan yang tinggi kalori tapi gizinya minim, bahkan hampir nol. Sementara gula aren ternyata diperkaya oleh beberapa mineral yang diperlukan tubuh.

Studi menemukan bahwa gula aren mengandung kalium, fosfor, zink, zat besi, mangan, tembaga, hingga dosis kecil antioksidan, seperti polifenol, flavonoid, dan antosianidin. Gula aren juga kaya akan vitamin B8 (inositol), asam folat, vitamin B1 (tiamin), dan vitamin B2 (riboflavin) yang berfungsi untuk membentuk sel-sel sehat.

Baca juga: Gula Sederhana vs Gula Kompleks: Apa Bedanya?

Selain dari sisi kandungan nutrisinya, gula aren juga jauh mengungguli gula putih dalam hal nilai glikemik. Dari rentang skor 0-100, nilai indeks glikemik gula pasir putih adalah 100, sedangkan gula aren memiliki nilai glikemik sekitar 35.

Semakin tinggi nilai glikemik, semakin cepat pula makanan tersebut menaikkan gula darah.

Gula aren menjadi salah satu pemanis alternatif dengan indek glikemik rendah juga berkat kandungan serat makanan di dalamnya yang disebut inulin. Serat inulin dikenal dapat menjaga kadar gula darah tetap normal.

Jadi minum kopi pakai gula aren lebih sehat?

Dari berbagai aspek, gula aren memang jauh lebih unggul daripada gula pasir putih biasa. Namun bagaimanapun juga, gula aren tetaplah gula.

Gula aren tetap dapat meningkatkan jumlah asupan kalori. Asupan kalori berlebihan terkait dengan risiko kenaikan berat badan hingga penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com