Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Busana Penduduk Asli Australia Eksis di Jakarta Fashion Week

Kompas.com - 20/10/2018, 19:22 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -Seni dan gaya busana penduduk asli Australia, suku Aborigin ditampilkan di Jakarta Fashion Week 2019 (JFW), Sabtu (20/10/2018).

Peragaan busana tersebut dibawa oleh Darwin Aboriginal Arts Fair Foundation (DAAF) yang mewakili 60 pusat seni penduduk asli di seluruh Australia.

Siluet busana penduduk asli Australia yang tampil didominasi model two pieces atasan dan rok. Koleksi yang ditampilkan juga lebih tertutup, misalnya, rok dengan panjang hingga di bawa betis.  Sementara pakaian luaran aatau outer menutup seluruh atasan.

Koleksi lain yang juga mencirikan penduduk asli Australia adalah tas anyaman dengan warna-warna cerah.

Gaya busana penduduk asli Australia yang eksis tampak ramai motif, detail dan aksesoris. Bisa dilihat dari pemakaian kalung hingga hiasan kepala.

”Hubungan antara seni tekstil Australia dan Indonesia sangat jelas,” kata Wakil Duta Besar Australia, Allaster Cox, Jakarta.

DAAFF juga berbagi panggung dengan peserta kursus singkat Australia Awards Novita Yunus, dengan koleksi terbarunya dari Batik Chic.

Novita menampilkan koleksi yang didominasi siluet dress simpel, namun tetap elegan. Yang menarik,  walau terlihat tertutup, namun sejatinya memiliki bawahan pendek serta bagian belakang yang terbuka.

Koleksi busana Darwin Aboriginal Arts Fair Foundation (DAAF) saat Jakarta Fashion Week 2019. DAAF juga berbagi panggung dengan Batik Chic yang digarap Novita Yunus.KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Koleksi busana Darwin Aboriginal Arts Fair Foundation (DAAF) saat Jakarta Fashion Week 2019. DAAF juga berbagi panggung dengan Batik Chic yang digarap Novita Yunus.
Koleksi unik DAAFF bertajuk From Country To Couture menceritakan kisah yang kaya tentang sejarah penduduk asli dan warisan budaya melalui mode kontemporer.

”Batik Indonesia diakui telah memberikan inspirasi bagi gerakan seni tekstil penduduk asli Australia di awal tahun 1970-an,” kata Claire Summers, Direktur Eksekutif DAAFF.

Sementara Novita menyatukan tanaman Indonesia dan Australia dalam koleksi Batik Chic (BC) Bush barunya yang mencolok.

”Menggabungkan teknik tradisional Indonesia seperti batik tuban dan bordir bunga unik Australia, mengawinkan budaya kita dan nilai tambah terhadap warisan bersama kita," katanya.

Selama tiga tahun terakhir, Kursus Kesiapan Bisnis Internasional Australia Awards untuk Sektor Mode dan Tekstil telah menghasilkan lebih dari 75 lulusan, banyak di antaranya menjalankan beberapa label paling populer di Indonesia.

Ini merupakan tahun keempat bagi mode Australia ditampilkan di Jakarta Fashion Week dengan koleksi tahun ini menyoroti cara unik para desainer Australia dan Indonesia menerjemahkan akar budaya mereka ke dalam gaya busana kontemporer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com