Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Pahami Problem Kecemasan dari Kasus Selena Gomez

Kompas.com - 23/10/2018, 14:13 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Asia One

Pasalnya, hal tersebut sangat penting karena akan membantu menormalkan kesehatan mental dan mematahkan stigma negatif.

Stigma macam itu kerap mengaburkan perjuangan orang dengan masalah kesehatan mental.

Mantan bintang Disney itu berkata, kecemasan dapat mempengaruhi siapa saja dan semua orang

Untuk itu, tidak perlu malu untuk mengakuinya, dan yang terpenting mencari bantuan untuk mengatasinya.

Lebih peka terhadap masalah kesehatan mental, berikut ini adalah hal-hal yang harus dipahami tentang problem kecemasan.

1. Ketakutan berlebihan

Hal yang normal jika kita mengalami emosi seperti kecemasan dan ketakutan ketika menghadapi tekanan atau masalah.

Namun, ketika emosi tersebut menjadi persisten, berlebihan, dan tidak rasional, maka itu dapat mengganggu cara seseorang menjalani hidupnya, hingga kemampuan untuk bekerja.

Hal ini juga mengganggu kemampuan untuk mengatasi tuntutan kehidupan atau aspek relasi dengan sesama manusia.

Ketika ini terjadi, kecemasan telah menjadi masalah kesehatan mental.

2. Kecemasan bisa datang dalam berbagai bentuk

Jika seorang individu memiliki kecemasan, dia dapat mengalami generalized anxiety disorder (GAD), atau pun obsesif-compulsive disorder (OCD).

Ada pula gangguan panik dengan agoraphobia, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), phobia sosial atau gangguan kecemasan sosial.

Penderita GAD cenderung merasa khawatir berlebihan tentang kesehatan, uang, keluarga atau pekerjaan, bahkan ketika tidak ada alasan untuk mencemaskannya.

Sementara itu, OCD adalah kelainan psikologis yang menyebabkan seseorang memiliki pikiran obsesif dan perilaku yang bersifat kompulsif.

Kelainan ini ditandai dengan pikiran dan ketakutan tidak masuk akal (obsesi) yang dapat menyebabkan perilaku repetitif (kompulsi).

Misalnya, orang yang merasa harus memeriksa pintu dan jendela lebih dari tiga kali sebelum keluar rumah.

Lalu, gangguan panik dengan agoraphobia ditandai dengan serangan rasa takut yang tiba-tiba, sesak napas, sensasi tercekik, sesak napas, jantung berdebar, dan takut kehilangan kendali atau menjadi gila.

Halaman:
Sumber Asia One
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com