Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Meghan Markle Tangkal Virus Zika saat Berada di Fiji

Kompas.com - 24/10/2018, 07:51 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber People

KOMPAS.com - Meghan Markle dan Pangeran Harry tiba di Fiji pada Selasa (23/10/2018) waktu setempat.

Sebelum kunjungan ini, Fiji dan juga Tonga, --negara tujuan The Duke dan The Duchess of Sussex dalam rangkaian tur-nya, telah dilanda wabah virus zika.

Tentu saja, kondisi itu pasti menimbulkan kekhawatiran. Apalagi, Meghan Markle memang sedang berbadan dua.

Virus yang mengguncang dunia tak lama sebelum perhelatan Olimpiade di Rio de Janeiro itu dapat menyebabkan kecacatan pada janin ketika dilahirkan, termasuk mikrosefali.

Mikrosefali adalah kondisi medis di mana lingkar kepala lebih kecil dari kondisi normal karena otak tidak berkembang dengan baik di dalam rahim, atau berhenti tumbuh ketika lahir

Baca juga: Terkait Zika, WHO Nyatakan Risiko Penularan Saat Olimpiade Rendah

Namun, pasangan itu tak urung menjalankan tugas mereka.

Demi mengantisipasi penyebaran virus zika, Meghan dikabarkan telah meminta saran medis agar tak terjangkit virus tersebut.

Di sisi lain, keduanya tak membuat perubahan apa pun pada rencana perjalanan yang telah diatur sebelumnya.

Meghan rupanya sudah mengambil tindakan pencegahan saat tiba di Fiji. Salah satunya terlihat dari pilihan busana yang dipakainya.

Saat tiba di bandara di Fiji, Meghan terlihat memakai gaun putih lengan panjang, persis seperti rekomendasi yang diberikan para profesional medis.

Padahal, selama berada di Sydney, mantan aktris Amerika Serikat itu kerap memakai gaun tanpa lengan.

Baca juga: Mengupas Makna di Balik Gaun Hitam Meghan Markle...

Profesor James G. Logan, Kepala Departemen Pengendalian Penyakit di London School of Hygiene and Tropical Medicine, juga menyakini Meghan dan Harry akan mencari saran kesehatan selama perjalanan.

Tentunya, hal itu dilakukan untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk yang merupakan cara penyebaran virus zika.

"Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk meminimalkan risiko,” ucap dia.

Ia juga mengatakan, memakai baju lengan panjang dan pakaian longgar akan membantu menghindari kontaminasi virus zika.

“Nyamuk bahkan bisa menggigit meski kita memakai jins. Memakai pakaian longgar, akan menyulitkan nyamuk menggigit tubuh kita," ungkap Logan.

Selain itu, Logan juga menjelaskan, mengenakan pakaian berwarna terang dapat membantu karena nyamuk sering tertarik pada pakaian gelap.

Cara ini juga membantu agar mudah melihat nyamuk yang akan menggigit, karena nyamuk yang berwarna gelap terlihat kontras dengan warna terang.

Baca juga: Belajar dari Meghan Markle, Pahami Manfaat Yoga Saat Hamil

"Umumnya risikonya rendah, tetapi masih ada risiko lain dan kita perlu mempertimbangkan bagaimana melindungi diri sendiri, dan memastikan kita sepenuhnya mendapat informasi," ucapnya.

Fiji dan Tonga telah diklasifikasikan oleh lembaga kesehatan PBB, WHO sebagai daerah dengan risiko infeksi zika.

WHO mengelompokkan Tonga sebagai daerah dengan risiko "Kategori 1" pada bulan Maret lalu.

Terkait dengan itu, wanita hamil direkomendasikan untuk tidak berpergian ke daerah dengan risiko virus zika.

Daerah berikutnya yang tergolong rawan oleh onfeksi virus zika adalah Fiji yang masuk dalam "Kategori 2", daerah yang juga menjadi sirkulasi virus zika sebelum tahun 2015, atau area dengan infeksi berkelanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com