Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum
Dokter

Dokter, ahli nutrisi, magister filsafat, dan penulis buku.

Hoax Kesehatan Itu Hasil Berbagi dari yang Tidak Sehat

Kompas.com - 24/10/2018, 09:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Nah, yang justru ngeri dan rentan adalah kelompok senior: yang pagi hari sudah tidak perlu ke kantor atau tidak ada cucu yang harus dijaga. Menyalakan ponsel, membuka pesan masuk, dan menjelajah Facebook sudah menjadi rutinitas para pensiunan dan ibu-ibu sepuh.

Menyapa, bertegur sapa, menjangkau orang lain adalah sisi kemanusiaan dan cara bersosialisasi yang masih kental pada diri generasi yang saat ini berusia 60 tahun ke atas. Yang masih mau berguna bagi siapa saja, sekalipun kantor sudah memberi jatah pensiun.

Baca juga: Antara Tom Cruise, Badan Bagus dan Mood Oke Terus

Nah, saat membaca jurus-jurus mujarab maupun ancaman penyakit, sambil mengingat sesama teman yang sepuh, jari tanpa kontrol langsung memilih tombol “diteruskan, kirim!” – yang tahu-tahu sudah menyebar viral di grup alumni, grup arisan, hingga grup keluarga.

Jangan salah, ini bukan hanya modus para pensiunan kantor atau ibu-ibu. Perilaku yang sama dilakukan oleh para dokter senior. Yang sudah surut dari jalur akademik, yang sudah merasa diri ‘tidak dianggap’ oleh generasi yang lebih muda.

Merasa berguna, ingin dihargai, dan menjadi bermakna adalah sangat manusiawi. Barangkali konteks di atas akan saya kaitkan dengan pasangan terheboh di dunia minggu ini: Pangeran Harry dan Meghan Markle.

Siapa yang tidak kenal cucu Ratu Elizabeth yang berambut merah, berewokan, menikah dengan bintang film ‘Afro-American’ dan sedang berlibur (yang katanya ‘kerja’ membawa misi kerajaan) selama dua pekan di Australia?

Baca juga: Pangan ?Ultra-Proses?: Sukses Ekonomi Berbuah Kematian Dini

Jujur, saya mengikuti pemberitaan mereka yang selalu mengambil pokok berita Daily Mail dari hari ke hari. Terutama, setelah pasangan ningrat ini memberitakan kehamilan Meghan yang begitu heboh dengan prosedur kerajaan rumit penuh tata krama.

Hingga ia merasa perlu menyembunyikan dahulu perutnya yang membuncit dengan lipit baju atau map berwarna magenta yang tidak biasanya menjadi ‘bawaan’ anggota kerajaan saat turun pesawat. Dunia maya pun penuh cuitan pujaan sekaligus hujatan.

Di luar hiruk pikuk dunia mengomentari kedua orang ini, mereka senantiasa menunjukkan romantisme terbuka yang sebetulnya tabu bagi siapa pun yang mengaku keluarga kerajaan Inggris Raya.

Tapi yang saya lihat dari seorang perempuan bernama Meghan dan pangeran pujaannya adalah gairah tentang kehidupan.

Baca juga: Suplemen: Kepercayaan atau Kebutuhan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke