Nah, yang justru ngeri dan rentan adalah kelompok senior: yang pagi hari sudah tidak perlu ke kantor atau tidak ada cucu yang harus dijaga. Menyalakan ponsel, membuka pesan masuk, dan menjelajah Facebook sudah menjadi rutinitas para pensiunan dan ibu-ibu sepuh.
Menyapa, bertegur sapa, menjangkau orang lain adalah sisi kemanusiaan dan cara bersosialisasi yang masih kental pada diri generasi yang saat ini berusia 60 tahun ke atas. Yang masih mau berguna bagi siapa saja, sekalipun kantor sudah memberi jatah pensiun.
Baca juga: Antara Tom Cruise, Badan Bagus dan Mood Oke Terus
Nah, saat membaca jurus-jurus mujarab maupun ancaman penyakit, sambil mengingat sesama teman yang sepuh, jari tanpa kontrol langsung memilih tombol “diteruskan, kirim!” – yang tahu-tahu sudah menyebar viral di grup alumni, grup arisan, hingga grup keluarga.
Jangan salah, ini bukan hanya modus para pensiunan kantor atau ibu-ibu. Perilaku yang sama dilakukan oleh para dokter senior. Yang sudah surut dari jalur akademik, yang sudah merasa diri ‘tidak dianggap’ oleh generasi yang lebih muda.
Merasa berguna, ingin dihargai, dan menjadi bermakna adalah sangat manusiawi. Barangkali konteks di atas akan saya kaitkan dengan pasangan terheboh di dunia minggu ini: Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Siapa yang tidak kenal cucu Ratu Elizabeth yang berambut merah, berewokan, menikah dengan bintang film ‘Afro-American’ dan sedang berlibur (yang katanya ‘kerja’ membawa misi kerajaan) selama dua pekan di Australia?
Baca juga: Pangan ?Ultra-Proses?: Sukses Ekonomi Berbuah Kematian Dini
Jujur, saya mengikuti pemberitaan mereka yang selalu mengambil pokok berita Daily Mail dari hari ke hari. Terutama, setelah pasangan ningrat ini memberitakan kehamilan Meghan yang begitu heboh dengan prosedur kerajaan rumit penuh tata krama.
Hingga ia merasa perlu menyembunyikan dahulu perutnya yang membuncit dengan lipit baju atau map berwarna magenta yang tidak biasanya menjadi ‘bawaan’ anggota kerajaan saat turun pesawat. Dunia maya pun penuh cuitan pujaan sekaligus hujatan.
Di luar hiruk pikuk dunia mengomentari kedua orang ini, mereka senantiasa menunjukkan romantisme terbuka yang sebetulnya tabu bagi siapa pun yang mengaku keluarga kerajaan Inggris Raya.
Tapi yang saya lihat dari seorang perempuan bernama Meghan dan pangeran pujaannya adalah gairah tentang kehidupan.
Baca juga: Suplemen: Kepercayaan atau Kebutuhan?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.