Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Banyak Orang Mau Bertahan dalam Hubungan Menyakitkan?

Kompas.com - 24/10/2018, 13:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah hubungan asmara memang tak selalu diliputi kebahagiaan. Konflik dan berbagai problematika bisa saja datang menerpa.

Namun, ada juga orang yang 'terjebak' dalam hubungan menyakitkan, dan hanya saling menyakiti kedua belah pihak.

Mempertahankan hubungan yang menyakitkan memang terdengar sia-sia. Tapi, banyak pula orang yang justru melakukannya.

Dengan berbagai alasan tentunya. Banyak dari mereka yang memilih mempertahankan hubungan yang hanya 'meracuni' diri sendiri.

Lalu, mengapa ini semua bisa terjadi?

Para peneliti di University of Utah telah menemukan jawabannya.

Berdasarkan riset yang mereka gelar, terungkap, orang bertahan dalam hubungan 'menyakitkan' biasanya merasa pasangannya terlalu bergantung padanya.

Meninggalkannya, membuat mereka akan dihantui perasaan bersalah.

Penelitian sebelumnya juga menemukan, orang yang bertahan dalam hubungan tidak bahagia adalah orang yang mementingkan diri sendiri.

Mereka adalah orang yang tidak ingin hidup sendiri, atau takut tidak akan menemukan pasangan lain.

Laman the Independent mengutip hasil riset yang dipublikasikan dalam Journal of Personality and Social Psychology.

Hasil riset menunjukkan, orang yang memiliki pasangan dengan tingkat ketergantungan tinggi, semakin kecil kemungkinan untuk berpisah.

Pada akhirnya, ini membuat mereka tetap mempertahankan hubungannya, meski hubungan tersebut tak lagi mendatangkan kebahagiaan.

Itu dilakukan demi kepentingan pasangan daripada kepentingannya sendiri.

Penelitian ini dilakukan dalam dua studi terpisah. Riset pertama meneliti 1.348 orang dalam hubungan romantis selama periode 10 minggu.

Baca juga: 4 Kiat Menghadapi Pasangan yang Selalu Merasa Benar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com