Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kosmetik Natural Tak Selalu Alami, Apa Alasannya?

Kompas.com - 25/10/2018, 10:10 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini, sangat mudah menemukan produk kecantikan dengan label "natural". Mulai dari pelembap, serum, masker, dan produk-produk kosmetik lainnya.

Label "natural" dan "organik" itu seolah menjadi jaminan bahwa produk-produk tersebut menggunakan bahan alami dan tanpa efek samping bagi kulit.

Survei terhadap 1.000 perempuan yang dilakukan oleh Statistafound pada 2016 menemukan bahwa 73 persen perempuan berusia 18-34 tahun mengatakan kata "natural" penting untuk memutuskan apakah mereka membeli suatu produk kecantikan atau tidak.

Padahal, ketika bicara soal produk kecantikan dan perawatan tubuh, terminologi "natural" atau alami sebetulnya tidak terlalu berpengaruh.

Maksudnya, sampo susu kelapa yang kamu miliki tidak tumbuh di pohon kelapa dan tentu saja mengandung lebih dari sekadar minyak kelapa.

Lalu, apa yang dimaksud dengan "natural" itu sendiri?

Sayangnya, tidak ada definisi yang benar-benar konkret. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration) bahkan tak memiliki regulasi yang mencantumkan definisi dari "natural".

Dalam situsnya, FDA menuliskan bahwa mereka tidak mendefinisikan kata "natural" dan tidak membangun regulasi untuk mendefinisikannya dalam hal label kosmetik.

"Artinya, kata natural bisa saja digunakan oleh produk manapun," kata Presiden Society of Cosmetic Chemists sekaligus co-founder The Beauty Brains, Perry Romanowski.

IlustrasiPexels Ilustrasi
Meski begitu, Komisi Perdagangan Amerika Serikat mengatakan, ketika perusahaan ingin mengklaim produk mereka "natural", atau "100 persen natural" maka mereka tidak diperkenankan menggunakan bahan-bahan sintetik.

Tentu saja masih ada kekosongan di situ, karena definisi bahan "sintetis" juga masih belum ada.

Kamus Oxford mendefinisikan natural sebagai turunan dari alam dan tidak dibuat atau disebabkan oleh manusia.

Mengacu pada definisi tersebut, bahan-bahan alami seharusnya datang dari alam atau pernah hidup.

Air dan minyak kelapa, misalnya, merupakan bahan alami yang umum ditemukan pada banyak produk seperi pelembap dan sampo.

Namun, bahan alami di dalamnya bisa saja dicampurkan dengan bahan kimia sintetis atau diproses menjadi sesuatu yang baru. Itulah mengapa "natural" menjadi sangat sulit untuk didefinisikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com