Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Terjadi pada Tubuh Usai Konsumsi "Softdrink"

Kompas.com - 25/10/2018, 11:31 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Saat cuaca terik, pasti sangat menyenangkan minum softdrink (minuman ringan) dingin. Minuman bersoda sebenarnya dianggap tidak sehat karena kandungan gulanya yang tinggi.

Minum soda justru membuat tubuh dehidrasi. Inilah sebabnya kita masih membutuhkan air atau kembali ingin meminumnya untuk menghidrasi tubuh.

Ketahui bagaimana efek gula yang tinggi pada tubuh. Dalam 10 sampai 15 menit pertama setelah minum, usus akan menyalurkan gula ke dalam darah dan meningkatkan kadar gula darah.

Hal tersebut akan membuat tubuh bekerja ekstra untuk memproses gula tersebut.

Pankreas mengeluarkan insulin untuk membantu mengangkut gula, yang merupakan karbohidrat, ke otot untuk energi.

Tapi, softdrink mengandung jumlah gula yang lebih besar daripada yang dibutuhkan otot.

Melem Zeytinoglu, dokter ahli endokrinologi, mengatakan, orang yang minum soda hingga 0,5 liter mendapatkan beban karbohidrat seluruh makanan melalui cairan.

"Soda sering kali dikonsumsi sebagai tambahan makanan sehingga karbohidrat tambahan perlu diproses," ucapnya.

Gula ekstra tersebut tidak akan disimpan dalam jaringan otot, tetapi justru diubah menjadi lemak di hati.

Ginjal juga berperan membantu membuang kelebihan gula melalui urine sehingga membuat tubuh kehilangan air.

"Inilah yang turut meningkatkan risiko dehidrasi. Gula dan kafein dalam soda adalah kombinasi buruk bagi kesehatan," kata Zeytinoglu.

Riset yang dilakukan peneliti dari Princeton, AS, juga menemukan efek negatif tambahan dari konsumsi soda.

Ketika para peneliti memberi makan tikus yang lapar dengan larutan manis, otak mereka melepaskan dopamine, zat kimia yang memicu motivasi dan rasa puas.

Baca juga: Simak, 9 Alasan Sehat untuk Berhenti Minum Soda

Ini adalah respons yang mirip dengan apa yang terjadi ketika seekor tikus diberi narkotika.

Penelitian National Institutes of Health juga membuktikan, gula bisa menjadi lebih adiktif daripada kokain.

Walau demikian, kita tak perlu takut terhadap softdrink. Menurut ahli gizi bersertifikat, Cordialis Msora-Kasago, yang penting konsumsinya dibatasi.

Menurutnya, efek negatif soda terjadi saat intensitas minum soda sudah menjadi rutinitas.

Selain konsumsi minuman bersoda, konsumsi makanan dan minuman berkadar gula tinggi lainnya juga akan memberi efek yang serupa pada tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com