Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andrea Pompilio dan Kisah di Balik Rancangan Onitsuka Tiger

Kompas.com - 27/10/2018, 11:55 WIB
Wisnubrata

Editor

"Saya seperti spons yang selalu menyerap apapun dari sekitar. Bahkan saat kita bicara pun, saya menyerap sesuatu dari kamu, seperti ide atau gagasan," lanjutnya.

"Tapi apa yang saya serap itu tidak saya implementasikan mentah-mentah. Selalu ada tambahan, sentuhan, penyesuaian, dan memasukkan emosi yang tepat."

Timur dan barat, klasik dan modern

Andrea lahir di Italia tahun 1973. Ayahnya seorang arsitek, ibunya pelukis, dan neneknya memiliki butik pakaian. Ia mengaku memiliki masa kecil yang menyenangkan dan selalu suka bermain, termasuk ke butik neneknya. Hal itu membuatnya menyukai fesyen bahkan sejak usia 5 tahun.

Setelah belajar fesyen di universitas seni di Pesaro dan Istituto Marangoni di Milan, ia mulai mengumpulkan pengalaman kerja di beberapa brand ternama, dan pada tahun 2011 ia sudah memiliki brand atas namanya sendiri.

"Hidup saya sebenarnya dimulai pada usia 18 tahun saat saya meninggalkan rumah. Saya ingat bagaimana saya pindah ke Milan dan mulai berkarya," ceritanya.

Adapun perkenalannya dengan Onitsuka Tiger adalah sesuatu yang tidak disangka-sangka, bahkan aneh karena saat itu ia sudah memiliki karya dengan namanya sendiri.

"Waktu itu ada orang yang ingin memamerkan koleksi saya ke Jepang. Saya sendiri tidak bisa datang, tapi saya sampaikan saya sudah mendesain beberapa sneakers yang bisa dipakai," paparnya.

Belakangan, Andrea justru diundang makan siang bersama CEO Onitsuka Tiger, yang sudah melihat karyanya lewat online. Dari situlah tawaran kerjasama muncul.

Andrea merasa tertarik karena Onitsuka memiliki sejarah dan cerita yang unik. Perusahaan itu didirikan setelah Perang Dunia II.

Saat itu veteran perang Kihachiro Onitsuka membangun pabrik karena bertekad memberi semangat pemuda Jepang agar bangkit dan giat berolahraga setelah kalah dalam peperangan.

"Saya selalu suka bekerja dengan perusahaan yang memiliki sejarah dan cerita, dan itu sangat penting bagi saya. Saya tidak pernah bekerja dengan brand yang baru muncul kemarin," ujar Andrea.

Menurutnya sejarah besar yang dimiliki Onitsuka membuatnya tertantang, sekaligus memberinya tekanan. "Dan saat saya ditantang dengan target yang tinggi, maka saya selalu melakukan yang terbaik dan menghasilkan karya-karya terbaik," lanjutnya.

Lalu bagaimana perancang Italia ini mendesain untuk brand yang kental dengan gaya klasik Jepangnya?

"Yang saya lakukan adalah mengambil rancangan dan ikon historis dari Onitsuka dan mencoba membuatnya kontemporer, lalu memasukkan visi saya ke dalamnya. Tentu ada sentuhan gaya Italia juga karena saya besar dan belajar di sana," lanjut Andrea.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com