Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Naik Pesawat, Masih Wajar Atau Sudah Fobia? Ini Bedanya

Kompas.com - 29/10/2018, 14:35 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Tidak sedikit orang yang merasa cemas atau takut ketika harus naik pesawat. Ada orang yang rasa takutnya masih bisa diatasi dengan baik, tapi ada juga yang benar-benar merasa ketakutan atau fobia.

Yang manakah kamu, hanya takut terbang biasa atau sampai aerophobia? Yuk, pelajari perbedaan keduanya di bawah ini.

Aerophobia, atau yang dikenal juga dengan nama aviophobia, adalah ketakutan untuk naik transportasi udara. Baik dengan helikopter, pesawat terbang, balon udara, atau transportasi udara lainnya.

Pada beberapa orang, aerophobia disertai juga dengan phobia lain. Misalnya claustrophobia (ketakutan terhadap ruang sempit dan tertutup) atau acrophobia (ketakutan terhadap ruang yang lapang dan terbuka).

Terbang merupakan suatu keharusan untuk beberapa orang. Apalagi bila berhubungan dengan pekerjaan atau jika kampung halamannya sangat jauh dari tempat tinggalnya saat ini. Beberapa orang tentunya akan mengalami rasa cemas sebelum terbang.

Namun, pada seseorang dengan aerophobia, rasa cemas ini merupakan permasalahan serius. Orang yang mengalami aerophobia akan cenderung untuk menghindari liburan atau perjalanan apa pun dengan pesawat.

Baca juga: Takut Tertular Penyakit Saat Penerbangan? Duduklah Dekat Jendela

Berbagai gejala aerophobia dan bedanya dengan takut naik pesawat biasa

Aerophobia memiliki beberapa gejala yang dapat dikenali. Gejala tersebut antara lain berkeringat, gelisah, meningkatnya denyut jantung, mual, muntah, serta mengalami gangguan pencernaan seperti mulas.

Selain secara fisik, muncul pula berbagai gejala psikis seperti takut mati, tidak dapat berpikir jernih, disorientasi, linglung, dan gugup.

Gejala-gejala tersebut biasa muncul begitu sampai bandara. Orang dengan aerophobia akan mengalami serangan panik. Beberapa orang mungkin tampak tenang awalnya kemudian mulai menunjukkan tanda-tanda stres saat menunggu jadwal keberangkatan.

Sedangkan orang yang takut naik pesawat biasanya tidak benar-benar menunjukkan gejala ketakutan secara fisik. Mereka mungkin hanya merasa gugup, tapi tidak sampai berkeringat atau muntah.

Baca juga: 9 Cara Mengusir Rasa Takut yang Berlebihan

Ilustrasi pramugari melayani penumpangDmitriy Shironosov Ilustrasi pramugari melayani penumpang
Mengetahui penyebab dan kondisi yang berkaitan

Seperti yang telah dijelaskan di atas, takut untuk terbang biasa berhubungan dengan fobia lain. Dalam beberapa kasus, ada yang takut akan ketinggian, ada juga yang takut akan ruang angkasa atau ruang hampa udara.

Hal-hal tersebut dapat berkaitan dengan terjadinya aerophobia. Fobia sosial juga dapat memengaruhi, karena dengan naik pesawat seseorang ada kemungkinan akan duduk berdampingan dengan orang tidak dikenal.

Selain karena fobia lain, kondisi seseorang seperti vertigo, sinusitis, tinnitus, serta deep vein thrombosis (DVT) dapat memengaruhi seseorang menjadi takut untuk terbang. Masalahnya, beberapa orang akan mengalami gejala-gejala penyakit tersebut ketika sedang naik pesawat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com