Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trik Bedakan Sepatu Kulit Murah, Mahal, dan Berkualitas

Kompas.com - 30/10/2018, 12:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber DMarge

Di Milan, Italia sendiri, ada pabrik sepatu yang baik dan buruk. Sama halnya dengan sepatu buatan Portugal atau China.

"Hal itu tergantung dengan pengalaman label sepatu itu sendiri, lokasi pembuatan tidak terlalu penting," katanya.

Kaz berpendapat senada. Melihat sepatu kulit tak melulu harus melihat negara asal pabrik. Hal itu berlaku bagi pakaian dan bahan kulit itu sendiri.

Meski berlabel "buatan China", Kaz tak akan langsung tidak menyukainya karena sejumlah produk China pun mengalami perbaikan kualitas setiap waktu.

Terkait sepatu kulit buatan Italia yang terkenal berkualitas baik, menurut dia, hal itu hanya sekadar tren atau hype yang terlalu tinggi.

"Jika orang bilang sepatu kulit asal Italia selalu lebih bagus, aku pun pernah menemukan yang buruk dan mengecewakan," ujar dia.

Proses konstruksi

Ketika menilai kualitas sepatu dari negara asal pembuatannya tak terlalu penting, ada gaya konstruksi dari negara-negara tertentu yang kerap diadopsi oleh para pembuat sepatu kulit.

Founder Harrolds, Ross Poulakis mengatakan, berinvestasi pada sepatu yang timeless alias tak termakan waktu adalah hal kunci.

"(Metode) goodyear welt, lukis tangan, jahit tangan, dan kulit kualitas premium adalah teknik umum yang menggambarkan keahlian dalam membuat konstruksi alas kaki premium," kata dia.

Sementara Co-Founder Double Monk, Nick Schaerf mengatakan, sepatu berkualitas akan pas di kaki ketika digunakan dan memberikan dukungan yang nyaman terhadap kaki.

Kebanyakan sepatu asal Italia, menurut dia, dibuat dengan metode blake stitch, untuk berjalan di ruangan tertutup ketimbang untuk mobilitas tinggi dan digunakan berhari-hari.

Schaerf menilai, ketahanan sepatu buatan Inggris memang masih tak terkalahkan, sebab mereka memiliki dasar pembuatan sepatu boot militer. Perbaikan juga terus dilakukan setiap waktu.

Baca juga: Pilihan Sepatu Kulit yang Bisa Dicuci atau Diinjak Bagian Belakangnya

Sementara itu, Kaz mengatakan, pembuatan sepatu Jepang dan Inggris menurut dia, hampir sama, menggunakan metode goodyear welt.

Membuat sepatu dengan metode tersebut bisa mencapai lebih dari 200 tahap, namun menghasilkan sepatu yang cenderung lebih awet meski lebih mahal.

Sepatu dengan metode tersebut, kata dia, bisa diperbaiki dan dijahit kembali dengan jumlah tak terbatas.

"Sepatu yang direkatkan cenderung tidak mahal, namun kita bisa memperbaikinya. Meski begitu, itu tergantung pada bagaimana kita memakainya," kata Kaz.

Sementara sepatu kulit mahal buatan Italia seringkali menggunakan metode blake stitch. Sepatu tersebut bisa diperbaiki namun hanya 2-3 kali saja.

Namun, metode tersebut membuat sepatu buatan Italia lebih ringan. Dengan kata lain, sepatu ini lebih kepada fesyen, bukan untuk pemakaian sehari-hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com