Sementara generasi ketiga keluarga Tjoa lainnya, yakni Ny Tjoa Siang Hing juga melakukan penambahan motif baru dan isen-isen latar atau tanahan baru, selain ukel.
Tak mahal
Dengan keunikan tersebut, serta proses produksi yang telah berhenti pada 2014 lalu, mengapa harga Batik Tiga Negeri keluarga Tjoa tersebut tak melambung tinggi?
Dwita menuturkan, hal itu dikarenakan keluarga Tjoa kerap memproduksi batiknya dalam jumlah yang sangat banyak ketika masih melakukan produksi.
Sehingga, batik mereka saat itu sangat mudah didapatkan.
Saat ini, Batik Tiga Negeri keluarga Tjoa juga masih bisa ditemukan di pedagang-pedagang lawasan alias antik.
“Di pedagang-pedagang lawasan masih mudah dicari, di Jakarta pun masih bisa dicari,” tutur dia.
Kini Batik Tiga Negeri keluarga Tjoa sudah tak lagi diproduksi. Beberapa alasan melatarbelakanginya.
Antara lain, sulitnya mencari tenaga kerja yang sesuai, dan ketersediaan bahan.
Tjoa Siang Swie pun menjadi generasi terakhir yang memproduksinya hingga akhir tahun 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.