Terlalu sedikit dan terlalu banyak garam, sama berisiko
Faktanya, beberapa ilmuwan kini tengah memperdebatkan bahwa diet rendah lemak punya risiko tekanan darah tinggi yang sama dengan mereka yang mengkonsumsi garam dengan jumlah besar.
Sebuah meta analisis, misalnya, menemukan kaitan antara rendahnya asupan garam dengan penyakit kardiovaskular dan kematian.
Para peneliti curiga, konsumsi kurang dari 5,6 gram atau lebih dari 12,5 gram garam per hari terkait dengan kondisi kesehatan yang buruk.
Studi lainnya yang melibatkan 170 ribu orang memiliki temuan yang sama, yaitu kaitan antara rendahnya asupan garam (kurang dari 7,5 gram ) dan meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular pada orang dengan maupun tidak dengan hipertensi.
Risiko tersebut sama dengan mereka yang mengkonsumsi lebih dari 12,5 gram garam per hari.
Baca juga: Mana yang Lebih Bahaya: Kebanyakan Gula atau Garam?
Pemimpin studi, Andrew Mente yang juga epidemolog gizi di McMaster University di Ontario menyimpulkan, mengurangi asupan garam dari tinggi ke moderat mampu mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
Sementara meningkatkan asupan garam dari rendah ke moderat mungkin bisa menolong.
"Angka yang optimal adalah di tengah, jangan kelebihan maupun kekurangan," kata dia.
Namun, tak semua pihak setuju.
Francesco Cappuccio, profesor ilmu kardiovaskular dan epidemologi di Medical School, University of Warwick menilai pengurangan konsumsi garam mampu mengurangi tekanan darah tinggi, tidak hanya bagi mereka yang biasa makan terlalu banyak garam.
Menurutnya, studi terkait hal tersebut tergolong kecil, termasuk partisipan yang sudah kurang sehat dan data yang tidak sempurna.
Termasuk studi yang dilakukan Mente, yang menggunakan tes urin pada partisipan alih-alih menggunakan "standar emas" dengan menyebar beberapa tes dalam periode 24 jam.
Ia menilai tidak banyak orang yang mengkonsumsi garam hingga ke level 3g atau level yang dianggap terlalu rendah oleh riset ini dan berbahaya.
Baca juga: Berapa Banyak Garam yang Sebaiknya Kita Konsumsi?