KOMPAS.com - Niat untuk berolahraga seringkali gagal diwujudkan karena kita lebih mementingkan kegiatan lain yang dianggap lebih menyenangkan. Intinya, banyak orang malas olahraga karena kurangnya motivasi.
Bukan hanya kita, ternyata para pelatih pribadi juga tak luput dari rasa malas untuk berolahraga.
Lalu, bagaimana cara mereka mempertahankan semangat untuk rutin berolahraga dan membuat para klien mereka juga termotivasi?
Chris Matsui, pelatih kebugaran, tak menampik terkadang ia juga malas ke gym, namun ia menyadari bahwa absen berolahraga membuat kebugarannya turun.
"Meskipun merasa lelah atau malas, saya selalu menargetkan diri pergi ke gym setiap tiga kali seminggu," ungkapnya.
Menurutnya, semua jenis olahraga sangat baik untuk tubuh kita, bahkan jika itu bukanlah latihan terbaik kita.
"Ini tidak berarti setiap olahraga akan bekerja maksimal. Tapi, itu cukup untuk berkeringat dan membuat tubuh saya merasa lebih baik," katanya.
Matsui sering mengingatkan kliennya untuk melakukan olahraga singkat sekitar 20 hingga 30 menit. Walau durasinya sebentar, tapi bisa memberi efek positif jangka panjang.
“Tidak semua orang memiliki waktu untuk olahraga 90 menit setiap hari, jadi manfaatkan dan lakukan apa yang kita bisa lakukan sampai kita memiliki lebih banyak waktu luang,” sarannya.
Olahraga hanya sekitar dua menit juga mampu membuat perbedaan. Riset dari Victoria University, Australia, membuktikan latihan intensitas tinggi dalam dua menit sama efektifnya dengan setengah jam olahraga intensitas sedang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.