Dokter Asif Muneer dari British Association of Urological Surgeons menyatakan tren kosmetik ini sangat berbahaya. Untuk itu, Muneer menyarankan para pria agar tak melakukannya.
"Semua prosedur pembesaran alat kelamin ini untuk meningkatkan lingkar penis, dan itu tidak akan bermanfaat pada panjang ereksi," ucapnya.
Secara fungsional, kata Muneer, filler penis tak akan memperbaiki masalah. Justru akan menimbulkan komplikasi yang merusak fungsi seksual pria.
Sependapat dengan Muneer, Dr. Ross Perry, pakar kosmetika dari Amerika, berkata filler penis mengandung risiko besar.
Baca juga: Apakah Ukuran Penis Memengaruhi Kesuburan Pria?
Menurutnya, prosedur tersebut menyebabkan efek samping yang serius seperti memar yang menyakitkan, pembengkakan dan potensi infeksi atau jaringan parut.
"Efek samping potensial lainnya adalah disfungsi ereksi karena penyumbatan pembuluh darah," ucapnya.
Dr Perry juga menolak para pasiennya untuk melakukan prosedur ini karena risikonya yang tinggi.
Menurutnya, filler penis hanya menambah ketebalan dan lebar organ vital pria, bukan panjangnya.
Untuk itu, sebelum memutuskan melakukan filler penis, para pria harus memikirkannya dengan matang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.