Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/11/2018, 12:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Big think

Pada hari lainnya, kita harus kembali "memberi makan" tubuh kita dengan mengkonsumsi karbohidrat dengan jumlah 60-70 persen dari total kalori satu atau dua hari dalam seminggu.

Kamu mungkin ingin memenuhi kebutuhan asupan karbohidrat tersebut dengan mengkonsumsi pangan alami, seperti oat, quinoa, ubi jalar, dan kacang-kacangan serta menghindari makanan olahan tinggi gula.

Pola makan ini diberlakukan oleh mereka yang membentuk ototnya dan para atlet untuk memaksimalkan penurunan berat badan.

3. Keto tinggi protein

Pada diet ini, kita masih membatasi asupan karbohidrat sebanyak lima persen, tapi asupan lemak hanya berkisar 60 persen. 35 persen sisanya datang dari asupan protein.

Tak perlu khawatir, menambahkan protein dari jumlah standar tak menjadi masalah.

Franziska Spritzler, ahli gizi sekaligus pendiri Low Carb Dietitian menjelaskan pada Everyday Health, keto tinggi protein adalah pilihan keto terbaik bagi mereka yang membutuhkan protein untuk melindungi massa otot.

4. Keto tertarget

Diet ini secara spesifik mengaitkan konsumsi karbohidrat dengan olahraga. Misalnya, menngkonsumsi 25-50 gram karbohidrat pada 30 menit hingga satu jam sebelum berolahraga.

Maka, hanya karbohidrat dalam jumlah itulah yang kamu konsumsi dalam sehari.

Menurut Steph Lodge yang menulis untuk Perfect Keto, keto tertarget (Targeted Keto Diet) adalah gabungan antara standar keto dan keto siklik.

Pola makan ini memungkinkan kita untuk berolahraga dengan intensitas tinggi di pusat kebugaran, namun tidak memaksakan tubuh untuk mencapai fase ketosis.

Keto tertarget cenderung bergantung pada target setiap orang.

Diet keto sebetulnya memiliki poin yang sederhana, yaitu kita mengkonsumsi terlalu banyak gula dalam bentuk karbohidrat. Jadi, cobalah untuk menguranginya agar terhindar dari sejumlah masalah kesehatan.

Baca juga: 7 Bahaya Diet Keto yang Harus Kita Cermati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Big think
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com