Rose menjelaskan, sikap mudah marah bisa muncul jika pola makan yang dijalani tidak seimbang tanpa protein dan karbohidrat sesuai jumlahnya.
"Dan juga ketika seseorang memaksakan diri untuk menghindari makanan kesukaannya," kata Rose.
3. Karena aspek emosional
Jika kamu memiliki trauma fisik atau psikis, kamu bisa saja terperangkap dalam pola makan yang emosional.
Ini bisa menjadi tanda penurunan berat badan yang hanya sementara pada pola makan tertentu. Namun, setelahnya kamu berpotensi mengalami kenaikan berat badan kembali ketika rencana yang dijalankan berakhir.
"Penting untuk mencari terapis tingkah laku kognitif yang bisa membantumu mengatasi pola makan emosional, sehingga penurunan berat badanmu menjadi gaya hidup yang permanen," kata Rose.
4. Tidak ada perubahan ukuran pakaian
Dr. Charlie Seltzer, MD, DABOM, CEP, seorang spesialis pada bidang pengobatan obesitas menjelaskan, penurunan berat badan akan berpengaruh pada ukuran baju yang kita gunakan.
Namun ketika tidak ada orang lain yang menyadari perbedaan ukuran kita, berarti penurunan berat badan yang dialami tidak akan permanen. Artinya, jadikanlah pakaian sebagai ukuran efektivitas penurunan berat badan.
5. Mengganti pola hidup secara bersamaan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.