Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bulls Syndicate", Berawal dari Hobi hingga "Disokong" Presiden Jokowi

Kompas.com - 07/11/2018, 17:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - - Label fesyen Bulls Syndicate asal Kota Solo, Jawa Tengah, menarik perhatian publik sejak salah satu produknya dipakai oleh Presiden Joko Widodo.

Jokowi memang selalu punya cara untuk mendukung karya anak bangsa. Selain sneakers, Presiden juga kerap memakai busana dari produk lokal.

Baca juga: 4 Jaket Lokal Jokowi yang Mencuri Perhatian..

Apa pun yang dikenakan Presiden Jokowi kerap langsung mengundang minat publik, termasuk jaket merah yang kini tengah viral dan kembali diperbincangkan.

Awalnya, jaket berbahan parasut itu pertama kali dipakai Jokowi saat menyaksikan pertandingan taekwondo di ajang Asian Games 2018 bulan Agustus lalu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by bullssyndicate (@bullssyndicate) on Oct 22, 2018 at 5:28am PDT

Nah, hari Minggu Minggu (4/11/2018) lalu, Jokowi kembali memakainya saat mengunjungi Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten.

Mungkin ada yang tak mengira, jaket tipe NASCAR itu ternyata buatan brand lokal asal Kota Solo.

Kedekatan dengan putra Presiden

Jaket tersebut sampai ke tangan Jokowi bermula ketika putra sulungnya, Gibran Rakabuming yang membeli produk tersebut.

"Awalnya Gibran yang beli. Lalu, dia kembali ke toko dan nanya 'Mas, bapakku pengen jaket yang merah itu tapi kekecilan. Ada lagi, nggak?'," kenang Adit.

Sebelum itu, pemilik katering Chili Pari itu memang sering membeli produk fesyen dari Bulls Syndicate.

Baca juga: 7 Sneakers Jokowi yang Mencuri Perhatian

Bahkan, Gibran pernah memakainya saat tampil dalam sebuah acara televisi di Solo, 12 Mei lalu.

Presiden Joko Widodo berjaket merah menunggangi motor barunya bergaya tracker menuju Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten, Minggu (4/11/2018).Fabian Januarius Kuwado Presiden Joko Widodo berjaket merah menunggangi motor barunya bergaya tracker menuju Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten, Minggu (4/11/2018).

Label Bulls Syndicate memang baru berdiri sejak bulan Juli 2016. Namun, bagi Gibran, label tersebut bukan hal baru.

Dia kerap membeli produk fesyen di Rown Division, yang didirikan oleh Kusdarmawan Aryo Baskoro, clothing label satu grup dengan Bulls Syndicate.

"Gibran sudah lama langganan. Sebelum bapaknya jadi Presiden memang sudah akrab sama kita dan sering main ke sini."

Begitu ungkap Adit saat ditemui di toko Rown Division yang berlokasi di Jalan Adi Sucipto, Solo, Rabu (7/11/2018).

Mudah diterka. Pilihan Jokowi itu bak sokongan bagi kemasyuran Bulls Syndicate. Sebab, sejak dipakai Jokowi, peminat jaket itu meningkat hingga 100 persen.

"Sebenarnya, sejak dipakai Pak Jokowi bukan hanya peminat jaket itu yang tinggi. Produk kita yang lain pun juga melonjak peminatnya," ucap Adit.

Berawal dari hobi

Bulls Syndicate didirikan oleh pemuda asal Solo yang memiliki kecintaan pada kendaraan sepeda motor.

Maka tak heran jika label tersebut memang khusus memproduksi apparel motor.

"Jadi, owner Rown Division dan saya itu 'kan hobi motor. Terus, kita mikir ingin bikin dengan label yang lain dan konsep yang lain."

Baca juga: Jaket Merah Limited Edition Milik Jokowi Ternyata Ramah di Kantong

"Karena hobi motor ya, konsep produk yang kita pakai apparel motor," ucap Adit.

Adit mengaku tak pernah menghitung modal yang dipakai untuk mendirikan label tersebut.

"Kami mendirikan label ini memang hanya untuk hobi, kalau sampai, yah, katakanlah balik modal, itu bonus," ucap dia.

Pemuda asal Solo itu mengaku berkat Jokowi angka penjualan melonjak tajam.

Bahkan, lonjakan peminat tak hanya datang untuk produk jaket yang dipakai orang nomor satu di Indonesia itu.

"Saat mendirikan Bulls Syndicate memang nggak ngitung modal. Karena dari dulu sudah usaha di bidang fesyen, jadi mau bikin jaket, kaus, atau apa pun itu ya tinggal bikin saja," ucap Adit.

Bulls Syndicate

Label Bulls Syndicate seringkali diduga berafiliasi dengan partai politik. Padahal, label ini sama sekali tak berafiliasi dengan partai politik mana pun.

"Kata Syndicate itu artinya 'kan sindikat, orang-orang sering mengartikannya negatif," tambah Adit.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by bullssyndicate (@bullssyndicate) on Aug 19, 2018 at 10:50pm PDT

Selain itu, Adit mengatakan kata "Bulls" yang bermakna banteng dalam bahasa Indonesia seringkali dikaitkan dengan partai politik oleh masyarakat.

"Yang pasti kita enggak ada kaitannya dengan politik dan hal negatif. Kita ingin aja menamainya itu," ucap Adit.

Baca juga: Melihat Makna Kearifan Lokal dalam Sepatu Exodos57...

Label Bulls Syndicate, kata Adit, memiliki arti sekumpulan orang berani untuk tampil.

"Hewan banteng itu hewan yang nggak punya rasa takut. Jadi, makna label ini, yah, sekumpulan orang-orang yang berani tampil," tambahnya.

Produk Bull Syndicate ini telah merambah berbagai daerah di Indonesia, dan juga dipasarkan secara online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com