Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabuk-Mabukan Pakai Air Rebusan Pembalut, Apa Dampaknya Buat Tubuh?

Kompas.com - 09/11/2018, 08:26 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Hematokromatosis dapat menyebabkan berbagai macam masalah, termasuk kerusakan hati, penumpukan cairan di paru-paru, dehidrasi, tekanan darah rendah, dan gangguan saraf.

Berpotensi jadi perantara penyebaran penyakit

Satu yang mungkin perlu lebih diwaspadai dari tren ini adalah risiko penularan penyakit. Sebab, darah meupakan salah satu media perantara penyebaran penyakit.

Banyak jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui kontak pertukaran darah. Misalnya saja hepatitis, HIV, dan parvovirus B19.

Jika orang yang menstruasi tersebut memiliki infeksi tertentu, atau membawa virus yang ditularkan melalui darah, ini bisa menularkan penyakit pada orang lain yang meminum darah haid tersebut.

Pembalut bekas itu sendiri juga mengandung kuman dan mikroba asing lainnya yang berisiko menyebabkan berbagai penyakit pada orang yang mengonsumsinya.

Mabuk-mabukan pakai air rebusan pembalut terbilang sebagai fenomena yang cukup baru.

Itu kenapa BNN dan Dinas Kesehatan sampai saat ini masih menyelidik kasus tersebut untuk menyingkap kebenaran adanya kandungan zat psikoaktif di pembalut wanita, termasuk juga potensi dampak riilnya bagi kesehatan.

Minum sedikit dan sekali saja mungkin tidak akan langsung serta-merta membahayakan kesehatan. Namun semakin sering dan banyak kamu minum air rebusan pembalut, akan semakin besar risiko bahaya yang mungkin terjadi dalam jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com