Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Pekerja Merasa Bahagia? Coba Lakukan Hal Ini

Kompas.com - 09/11/2018, 16:00 WIB
Kurniasih Budi,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Dukungan terhadap kesehatan psikologis karyawan juga dapat membuat mereka merasa bahagia dan diperhatikan, sehingga meningkatkan motivasi dan loyalitas.

Banyak perusahaan yang telah menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan psikologis para karyawannya melalui penerapan berbagai kebijakan dan program. Misalnya, perusahaan memberikan pelatihan manajemen stres atau memanggil tenaga ahli profesional untuk mengadakan layanan konseling bagi karyawan yang membutuhkan.

Beberapa perusahaan juga menawarkan kebijakan jam kerja yang fleksibel atau tunjangan cuti untuk ayah (paternity leave benefit), yang dapat memberi karyawan kebebasan untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan (work-life balance).

Namun, untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat secara psikologis, kita, sebagai pekerja, juga bertanggung jawab untuk mengembangkan kemampuan dalam menghadapi masalah serta resiliensi (ketahanan) diri.

Dengan memiliki daya resiliensi yang baik, para pekerja dapat secara aktif berkontribusi untuk menciptakan dan mendukung budaya yang lebih sehat secara psikologis sehingga memiliki hasil kerja yang positif.

Resilensi sendiri merupakan kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit. Resiliensi dibangun dari tujuh kemampuan yang berbeda, yakni regulasi emosi, pengendalian impuls, optimisme, empati, analisa penyebab masalah, efikasi diri, dan peningkatan aspek positif.

Pada kenyataannya, hampir tidak ada satu pun individu yang secara keseluruhan memiliki kemampuan tersebut dengan baik.

“Hal ini penting supaya Anda bisa menjadi pribadi yang bertanggung dan mampu tahan dengan stres. Manajemen stres bisa dan perlu dilatih,” kata dia.

Baca juga: Jika Tak Ada Uang Lembur, Sampai Mana Batasan Loyalitas Karyawan

Menjaga kesehatan psikologis di tempat kerja, khususnya di kalangan orang muda, merupakan isu penting bagi masyarakat global.

Perusahaan juga perlu menyediakan lingkungan kerja yang sehat dengan memperhatikan work-life balance. Pekerja tak hanya dituntut mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya, melainkan juga diperhatikan hak untuk memiliki waktu pribadi dan mengembangkan diri.

Kesehatan fisik dan mental sama-sama mesti diprioritaskan demi perkembangan pribadi para pekerja.

Selain itu, pekerja dan perusahaan mesti mulai membangun lingkungan sosial yang mendukung.

Baca juga: Kebahagiaan Karyawan Itu Penting, Ini Alasannya

Lingkungan sosial yang tidak mendukung, seperti adanya pola pembunuhan karakter yang dilakukan atasan atau kelompok pekerja tertentu, ketidakterbukaan antara atasan dengan bawahan terutama terkait penilaian kinerja, tidak adanya apresiasi terhadap kinerja seseorang, dan berbagai bentuk bullying atau kekerasan di tempat kerja membuat pekerja tidak produktif.

“Mesti ada kesempatan yang banyak untuk berkomunikasi. Sebab, menciptakan tempat kerja yang sehat merupakan tanggung jawab kita semua,” kata Ratih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com