Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2018, 18:54 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Kondisi rambut yang kering atau kusut bisa jadi penyebab rambut gampang patah dan rontok. Selain itu penampilan keseluruhan akan terlihat tidak segar.

Untuk mencegah rambut kering, kita harus mengetahui penyebabnya. Ada beberapa kebiasaan kecil yang mungkin kita lakukan sehari-hari namun tanpa disadari membuat rambut kita rusak parah.

1. Mengabaikan kebersihan peralatan rambut

Banyak orang abai pada kebersihan peralatan rambut, seperti sisir, pelurus rambut, dan lainnya.

Padahal, hal itu diperlukan agar residu atau kotoran yang ada pada peralatan tersebut tidak kembali ke rambut.

2. Penggunaan alat yang terlalu panas

Penggunaan alat penata rambut seperti pengeriting, pelurus hingga pengering rambut yang terlalu panas bisa menyebabkan kerusakan pada rambut.

"Semakin lembut rambut, maka temperatur panas yang digunakan harus semakin minimal," kata Mark Goodman, hair care professional kepada WebMD.

3. Terlalu jarang atau sering mencuci rambut

Creative director HARI's salons, London, Craig Taylor menjelaskan pada Marie Claire bahwa rambut kering seharusnya dicuci maksimal dua kali seminggu menggunakan sampo surfaktan bebas sulfat dan mengandung pelembap berkonsentrasi tinggi (glycerine, sodium PCA) untuk membantu mengatasi dehidrasi rambut.

Namun, mencuci rambut terlalu jarang juga tidak baik karena akan menumpuk kotoran, polusi dan residu lainnya.

Baca juga: 5 Cara Merawat Rambut Tipis Agar Tampak Lebih Sehat

4. Menghindari potong rambut

Beberapa orang yang ingin memanjangkan rambut mungkin enggan memotong rambut mereka. Padahal, idealnya pemotongan rambut dilakukan secara berkala.

Tak perlu memangkasnya dalam jumlah banyak, cukup merapikan bagian ujungnya.

"Ujung-ujung rambut seringkali rusak karena berbagai perlakuan dan terkena bahan kimia sehingga menjadi kering dan mudah kusut," kata hair stylist Serge Normant kepada Allure.

5. Mengeringkan rambut dengan handuk

Celebrity hairstylist Monae Everet menjelaskan kepada HuffPost bahwa mengeringkan rambut dengan handuk akan membuat teksturnya yang kasar merusak rambut.

Gunakan kaus atau handuk microfiber untuk mencegah kerusakan tersebut.

6. Menyisir ketika rambut basah

Menurut Healthy Women, rambut yang basah akan lebih rapuh dan mudah rusak. Termasuk ketika kita menggunakan sikat atau sisir setelah keramas untuk merapikan rambut. Kebiasaan tersebut bisa menimbulkan kerusakan pada rambut.

7. Mengikat rambut saat basah

Hairstylist dan creative direcror Living Proof, Tim Rogers menjelaskan kepada Marie Claire bahwa mengikat rambut yang basah akan membuat rambut rusak dan rapuh.

"Mengikat rambut saat basah akan membuatnya teregang hingga sepertiga lebih panjang daripada panjang aslinya," kata Rogers.

Baca juga: Agar Warna Cat Rambut Tak Gampang Pudar...

8. Tidur dengan rambut basah

Tak sedikit orang yang pergi tidur setelah mandi dan berkeramas. Tidur dengan kondisi rambut basah ternyata tidak dianjurkan. Sebab, bentuk rambut akan menjadi tampak aneh dan berantakan ketika kita bangun.

"Pada akhirnya kita perlu kerja ekstra untuk kembali merapikan tampilan rambut kita," kata celebrity hairstylist John Ruggiero kepada Byrdie.

9. Terlalu banyak berjemur

Sama seperti pada kulit, berjemur terlalu lama di bawah paparan sinar matahari akan menimbulkan kerusakan pada rambut.

Dermatolog Wilma Bergfeld, MD mengatakan kepada Cleveland Clinic bahwa sinar matahari punya efek yang sama dengan tindakan bleaching yang juga merusak kutikel rambut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com