Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Pakai Topi Bikin Pria Cepat Botak, Benarkah?

Kompas.com - 15/11/2018, 19:43 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber hellosehat

KOMPAS.com - Sekarang ini, topi bukan cuma dipakai untuk melindungi kepala dari kepanasan, tapi juga sering dijadikan pilihan untuk tampil modis, khususnya oleh kaum pria.

Namun, keseringan pakai topi disebut-sebut juga menjadi salah satu penyebab kebotakan pada pria. Apa benar begitu?

Benarkah topi jadi penyebab kebotakan pada pria?

Kamu mungkin punya teman yang sering bergaya dengan topi. Secara kebetulan, teman kamu tersebut memiliki rambut tipis atau bahkan cenderung botak.

Kalau diperhatikan lagi, kamu mungkin juga pernah melihat beberapa tokoh film berambut botak yang kebetulan sering memakai topi dalam setiap adegannya.

Mungkin, atas dasar pengamatan inilah banyak orang berasumsi, sering memakai topi memang menjadi salah satu penyebab kebotakan pada pria.

Baca juga: Garis Rambut di Sepanjang Dahi Mundur? Ini Tanda Mulai Botak

Namun, apakah benar ada hubungannya?

Peneliti asal Amerika Serikat, James Gatherwright dan timnya mencoba mengamati kebiasaan memakai topi pada pria dan wanita melalui dua penelitian yang berbeda.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Plastic and Reconstructive Surgeons ini melibatkan 92 pria kembar identik, dan 98 wanita kembar identik.

Meski kedua penelitian ini dilakukan secara terpisah, proses pengambilan sampelnya tetap sama.

Para ahli sama-sama mengukur lama pemakaian topi dan kadar hormon testosteron pada pria dan wanita.

Hormon testosteron memegang peran penting untuk pertumbuhan dan perkembangan seksual pria, sekaligus menentukan pertumbuhan rambut.

Jika tubuh kekurangan hormon testosteron, maka hal ini dapat menyebabkan rambut botak, atau rambut yang menipis seiring waktu.

Para ahli megungkap, semakin lama pria memakai topi, mereka juga semakin cepat mengalami rambut rontok di bagian temporal alias kepala bagian samping.

Baca juga: Agar Warna Cat Rambut Tak Gampang Pudar...

Di sisi lain, hal ini tidak terbukti dapat membuat rambut wanita jadi gampang rontok.

Beberapa pakar kesehatan lainnya, termasuk dr. Aman Samrao, seorang spesialis kulit di Harbor-UCLA Medical Center, AS justru mengungkapkan fakta sebaliknya.

Halaman:
Sumber hellosehat
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com