Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpotensi Membahayakan Anak, 6 Tempat Ini Perlu Diwaspadai Orangtua

Kompas.com - 16/11/2018, 11:36 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Terakhir, kejadian ini menimpa seorang anak berusia 3,5 tahun di Penjaringan, Jakarta Utara. Ia tewas setelah kepanasan dan akhirnya kehabisan oksigen di dalam sebuah mobil milik tetangganya yang terparkir di lahan kosong sebuah apartemen.

Baca juga: Bocah yang Terkunci Seharian Dalam Mobil Tewas karena Kehabisan Oksigen

Eskalator

Selanjutnya, tempat yang orangtua dituntut memberikan pengawasan lebih terhadap anaknya adalah saat berada di eskalator yang banyak terdapat di pusat-pusat perbelanjaan.

Pergerakan eskalator yang konstan seringkali mencelakai anak-anak yang menaikinya saat lolos dari pengawasan orangtua. Mereka tidak melangkahkan kaki saat sudah mencapai lantai tujuan.

Hal itu kerap menimbulkan kecelakaan pada anak-anak, mulai terjepit dan mengalami patah tulang, hingga tertelan dan mengakibatkan kematian.

Salah satunya terjadi di Chongqing, China, seorang anak meninggal setelah terjepit eskalator stasiun bawah tanah.

Baca juga: Bocah 4 Tahun di China Tewas akibat Terjepit Eskalator

Sumber listrik

Tempat lain yang juga berbahaya bagi anak-anak adalah tempat-tempat yang terdapat sumber atau aliran listrik di sekitarnya, baik di dalam maupun di luar rumah.

Anak-anak yang aktif bermain, terkadang tidak mengetahui adanya sumber listrik atau benda beraliran listrik yang membahayakan mereka.

Hal ini terjadi pada seorang anak berusia 7 tahun yang meninggal terkena setrum di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat.

Ia duduk di sebuah bangku yang ternyata di sekitarnya terdapat kabel-kabel listrik untuk papan iklan di dalam mal tersebut. Kakinya menyentuh kabel-kabel tersebut, dan ia tersetrum hiongga akhirnya meninggal dunia.

Baca juga: Seorang Anak Tewas Tersetrum di Senayan Trade Centre

Lantai bertingkat

Selanjutnya adalah tempat di ketinggian, misalnya di lantai atas sebuah bangunan. Orangtua  harus mengawasi anak-anak mereka dengan ketat agar tidak terjatuh atau terpeleset dari ketinggian.

Pengawasan ini utamanya di daerah dekat tangga atau balkon. Dua tempat ini sangat berpotensi untuk terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pada Agustus 2017, seorang anak batita, berusia 2 tahun, jatuh dari lantai tiga sebuah sekolah di Ciputat akibat lepas dari pengawasan neneknya yang saat itu bersamanya.

Saat terjatuh, anak tersebut masih sadarkan diri, namun saat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan. Namun, nyawanya tidak dapat diselamatkan akibat luka parah yang dideritanya.

Baca juga: Bocah yang Jatuh dari Lantai 3 SDN 04 Ciputat Lepas dari Pengawasan

Api

Terakhir, seorang anak harus diawasi saat berinteraksi atau berdekatan dengan api. Api bisa didapat dari korek, kompor, kembang api, dan sebagainya.

Sumber-sumber api tersebut ada di dalam rumah sehingga sangat mudah dijangkau seorang anak. Orangtua sebisa mungkin menghindarkan anak dari benda-benda itu sangat diperlukan.

Namun, terkadang, seorang anak secara sengaja atau tidak bermain benda-benda yang dapat memunculkan api. Api yang ditimbulkan bisa saja mengenai tubuh atau barang-barang di sekitar hingga membahayakan seorang anak.

Misalnya terjadi pada dua orang anak di Tuban, jawa Timur. Mereka yang masing-masing berusia 5 dan 6 tahun tersebut mengalami luka bakar serius setelah membakar potongan kayu di sekitar rumahnya.

Api ternyata menyambar kedua bocah itu hingga membakar tubuh juga rambut keduanya. Beruntung nyawa kedua bocah itu masih bisa diselamatkan setelah di bawa ke puskesmas terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com