KOMPAS.com - Sayuran dianjurkan menjadi bagian dari pola makan sehari-hari karena memberi banyak manfaat bagi kesehatan.
Untuk memaksimalkan manfaatnya, beberapa orang menganggap kita harus mengkonsumsinya dalam kondisi mentah. Alasannya, proses pemanasan dianggap bisa merusak nutrisi dalam sayur.
Hal ini tidak sepenuhnya benar. Beberapa sayur justru dianjurkan untuk diproses terlebih dahulu atau akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Creator situs BetterThanDieting.com, Bonny Taub-Dix berbagi informasi soal sayuran mana yang sebaiknya tak dikonsumsi dalam kondisi mentah dan harus dimasak
1. Kale
Banyak orang mengkonsumsi kale mentah tanpa mengalami masalah apapun. Kebanyakan memasukannya ke dalam bahan salad.
Padahal, sebuah studi yang dilakukan oleh Linus Pauley Institute menemukan bahwa mengkonsumsi sayuran dari keluarga cruciferous seperti kale bisa mengacaukan sintesis hormon tiroid. Hal ini bisa berdampak negatif terhadap metabolisme tubuh
Namun, Taub-Dix mengatakan, efek negatif tersebut mungkin baru dirasakan jika kita mengkonsumsi kale mentah dengan jumlah yang sangat banyak.
Baca juga: 5 Tips Diet Vegan untuk Pemula
2. Tomat
Tomat memiliki banyak manfaat kesehatan ketika dikonsumsi mentah. Namun, sebenarnya kita justru akan mendapat lebih banyak kandungan likopen setelah tomat dimasak.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan pada Journal of Agricultural and Food Chemistry tomat melepaskan lebih banyak likopen ketika dimasak. Likopen sendiri adalah senyawa antioksidan penangkal kanker.
Menurut Scientific American, hal ini dikarenakan suhu panas bisa memecahkan sel-sel keras yang ada pada tomat tersebut dan membuat nutrisinya lebih mudah diserap.
Selain dimasak, kita juga bisa mengkonsumsi tomat kalengan. Malah, likopen yang terserap mungkin akan lebih banyak daripada mengkonsumsinya pada kondisi segar. Tambahkan minyak zaitun agar penyerapannya lebih sempurna.
Baca juga: Viral Video Orang yang Suka Makan Sayuran Mentah, Ini Kata Ahli Gizi
3. Kacang merah
Secara teknis, kacang merah sebetulnya masuk ke dalam jenis kacang-kacangan, bukan sayuran. Namun, karena menjadi bagian dari diet vegan, maka rasanya tak menjadi masalah untuk menggolongkannya ke dalam kelompok sayuran.