Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/11/2018, 18:06 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

MAGELANG,KOMPAS.com — Tak hanya peforma atlet yang berlaga, dua wanita yang memakai kostum unik dalam perhelatan Borobudur Marathon 2018 juga menarik atensi masyarakat.

Para atlet dan masyarakat yang turut menyaksikan jalannya pertandingan Friendship Run yang digelar pada hari Sabtu (17/11/2018) terlihat antusias mengabadikan momen dengan kedua wanita tersebut.

"Lumayan pegel juga pakai kostum ini karena rangka utamanya dari besi," ucap Lyra De Blauw, salah satu gadis yang memakai kostum unik itu.

Kostum bertema keanekaragaman hayati itu terbuat dari berbagai jenis tanaman, seperti rotan dan jerami, serta kain batik yang menjadi ciri khas budaya Indonesia.

Kostum seberat 5 kilogram itu dipakai oleh Lyra dan kawannya, Nadia Kusuma, mulai pukul 05.00 WIB, hingga sekitar pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Cerita Mereka yang Terus Berlari Meski dalam Keterbatasan...

Meski kostum yang dipakainya terbilang berat, Nadia dan Lyra tetap mampu menebarkan senyum ramah dan melayani orang-orang yang meminta berfoto bersama.

"Ini itungannya masih belum berat. Ada lagi yang beratnya sampai 10 kilo. Untuk pakai kostum ini saja dua orang enggak cukup. Butuh bantuan sekitar tiga orang," tambah Lyra.

Kostum unik tersebut dirancang oleh seorang seniman bernama Sujono Keron asal Sawangan, Magelang.

Proses pembuatannya memakan waktu selama 10 hari, dan memakan biaya sekitar Rp 2,5 juta.

"Saya awalnya hanya seorang seniman dan sejak tahun 2007 mulai desain kostum," ucap pria yang terkenal dengan sapaan Jon Keron ini.

Pria yang berkecimpung dalam dunia seni sejak tahun 1992 tersebut telah memamerkan karyanya di berbagai daerah di Indonesia hingga ke Vietnam.

"Saya pernah pameran di Bali, Jakarta, Bandung, Bali, dan Vietnam. Tapi, yang sudah mengoleksi karya saya ada yang dari Belanda, Vietnam, Amerika, dan Korea," ucapnya.

Dalam ajang Borobudur Marathon 2018 ini, Jon Keron membuat dua kostum dengan desain khusus untuk wanita.

Ia memang memadukan berbagai warna untuk menampilkan keindahan dalam karyanya.

Baca juga: Pacer Disebar Untuk Motivasi Pelari Borobudur Marathon 2018

"Keindahan itu kan simbol dari wanita, makanya kostum yang saya buat itu harus dipakai oleh wanita," ungkap Jon.

Dari berbagai warna itu, Jon juga ingin menyampaikan pesan bahwa perbedaan merupakan kekayaan yang jika disatukan akan menyuguhkan keindahan.

"Cermin bahwa berbeda bukan berarti lawan, justru kalau bersatu bisa menampilkan keindahan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com