Jumlah kunjungan ke posyandu dan pemeriksaan kehamilan bisa saja menanjak cepat – tapi bukan berarti bisa menjadi indikator perbaikan stunting secara otomatis. Jika ternyata iming-iming kunjungan adalah bagi-bagi susu formula atau makanan instan gratis.
Begitu pula dengan rajin mengecek tensi dan gula darah tidak otomatis menekan angka stroke atau penyakit ginjal kronis. Yang ada justru tagihan BPJS membengkak, karena berobat menjadi kebutuhan.
Baca juga: Kesehatan, Lahan Rentan Bisikan
Sama seperti suguhan buah dan rebusan semakin marak di meja rapat atau seminar – tapi tetap saja kotak roti bersanding kue masih ada di sebelahnya. Alih-alih perbaikan berat badan, pinggang kian mekar menggemaskan.
Rakyat kita belum mempunyai literasi makna promotif dan preventif, masih sebatas hura-hura dampak kampanye kesehatan nan kreatif.
Sebab manual menjadi sehat ketlingsut, harus dicari dahulu saat dibutuhkan di waktu gawat darurat.
Baca juga: Mengapa Harus Mengandalkan Makanan Kemasan di Negeri yang Kaya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.