JAKARTA, KOMPAS.com - Kunjungan ke barbershop alias tempat cukur rambut khusus laki-laki bisa menjadi momen yang merepotkan orangtua ketika membawa anak laki-lakinya. Ini karena banyak anak laki yang takut ke tukang cukur.
Survei yang dilakukan barbershop Chief Company terhadap 200 responden selama periode 11-12 November 2018 menunjukkan 2 dari 5 anak laki-laki takut rambutnya dipotong.
"Kami masih menemukan dua dari lima anak laki-laki mengalami ketakutan untuk datang ke barbershop," kata Marketing Director Chief Company, Oky Andries, dalam acara peluncuran
buku anak berjudul "Little Chief Goes To The Barbershop" di Jakarta (19/11/2018).
Buku tersebut merupakan karya presenter televisi Tascha Liudmila.
Aktor Ringgo Agus Rahman termasuk salah satu orangtua yang kesulitan membujuk anaknya, Bjorka, untuk potong rambut.
Menurut Ringgo, Bjorka yang kini menginjak usia 2,8 tahun selalu menolak dibawa ke barbershop karena takut dengan suara clipper (gunting khusus rambut).
Ketakutan Bjorka tak hanya terjadi ketika ia berada di barbershop, namun ia juga menolak dipotong rambutnya oleh orangtua. Rambutnya yang gondrong pun kini mulai mengganggu ke area mata.
"Saya sampai detik ini orangtua yang gagal bawa anak potong rambut, bahkan untuk potong rambut sendiri," kata Ringgo.
Orangtua yang mengalami masalah tersebut sekitar 70 persennya memilih mengalihkan perhatian anak dengan gawai.
Selain suara clipper, alasan takut gunting dan tidak betah duduk lama juga muncul. Meskipun angkanya tidak setinggi ketakutan terhadap suara clipper.
Agar anak mau potong rambut
Psikolog anak Elizabeth Santosa menganggap fenomena anak laki-laki yang takut dicukur rambutnya sebagai hal yang wajar.
Menurutnya, ketakutan anak untuk pergi ke barbershop dikarenakan si anak belum mengenal tempat tersebut.
Pergi memotong rambut ke barbershop bisa jadi dianggap sebagai sebuah hal baru yang tidak pernah disimulasikan sebelumnya.