KOMPAS.com - Mengambil nafas dalam-dalam bisa menjadi cara untuk menenangkan diri, namun kebanyakan dari kita tidak melakukannya dengan tepat.
Hal itu dikatakan oleh Stuart Sandeman, mantan bankir yang kini menjadi pelatih pernafasan.
Ia sudah menghabiskan tiga tahun terakhirnya mendesain teknik pernafasan transformasional (Transformational breathing) sebagai bagian dari latihan pikiran dan yoga.
Latihan ini didesain untuk mengajarkan setiap orang mampu melakukan pernafasan yang lebih baik.
Ketika merasa stress atau cemas, pernafasan kita cenderung pendek dan bernafas menggunakan dada.
Proses ini menjadi kebiasaan hingga kita kehilangan kemampuan untuk bernafas secara dalam dan penuh.
Lewat salah satu klinik Breathpod miliknya di Harley Street, Sandeman melatih para warga London untuk mampu melakukan pernafasan diafragma secara penuh.
Artinya, bernafas menggunakan perut seperti bayi.
Menurutnya, wajar jika pada awalnya kita merasa tidak alami ketika mencoba pernafasan tersebut.
Apalagi jika dengan kondisi pakaian ketat dan duduk. Kondisi tersebut cenderung membuat kita bernafas lebih pendek.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.