Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Akibatnya Jika Berat Badan Naik Turun Drastis?

Kompas.com - 23/11/2018, 09:55 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Pada dasarnya, angka berat badan memang akan naik turun setiap hari. Bahkan dalam sehari, bisa saja berat badan berbeda-beda. Namun, selisihnya tentu tidak terlalu jauh, yaitu sekitar 2 kg dalam sehari.

Jika berat badan naik turun lebih dari 2 kg sehari dan terjadinya hanya dalam beberapa hari saja, ini bukan hal yang baik. Kamu justru harus berhati-hati jika berat badan naik turun drastis.

Penambahan berat badan yang terlalu cepat bisa membuat terjadinya penumpukan lemak besar-besaran dalam tubuh. Lemak yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan, dan bisa memengaruhi indeks massa tubuh (IMT ) atau disebut juga body mass index (BMI).

Berat badan yang meningkat normal biasanya terjadi akibat semakin bertambahnya otot dan jaringan. Otot baru akan meningkat setelah beberapa waktu dilatih, dan yang realistis biasanya bertambah sekitar satu kg per minggu.

Tanpa olahraga, sekitar 2/3 penambahan berat badan yang kamu dapatkan itu berasal dari lemak.

Karenanya, ketika berat badan naik terlalu cepat, kemungkinan besar ini bukanlah karena otot mulai terbangun, tapi akibat penumpukan lemak.

Kenaikan berat badan yang cepat biasanya terjadi akibat peningkatan jumlah makanan manis dan berlemak jenuh tapi kurang nutrisi berkualitas. Ini yang membuat timbulnya peningkatan berat badan yang sangat cepat.

Peningkatan jumlah lemak ini juga mengancam kesehatan tubuh. Bagaimana tidak, tingginya lemak tubuh berkaitan dengan berbagai macam penyakit metabolik seperti diabetes melitus, penyakit jantung, stroke, dan lain sebagainya.

Baca juga: 5 Kebiasaan Sepele yang Bikin Berat Badan Cepat Naik

Apa akibatnya jika berat badan turun drastis?

Penurunan berat badan yang terlalu cepat bukan berarti terjadi penurunan massa lemak yang cepat juga, lho. Jadi jangan senang dulu.

Justru penurunan berat badan yang drastis menurunkan jumlah otot dan cairan dalam tubuh. Ini adalah komposisi tubuh yang seharusnya dijaga agar tubuh tetap sehat.

Hal ini terbukti dalam sebuah penelitian yang membandingkan orang dengan diet sangat ketat (500 kalori per hari) dengan kelompok yang diet rendah kalori sebesar 1.250 kalori selama 12 minggu.

Para peneliti menemukan bahwa kelompok yang diet sangat ketat dengan menurunkan kalori hanya 500 kalori per hari justru kehilangan massa otot 6 kali lebih banyak. Komposisi yang justru harusnya dijaga agar dapat menjaga kecepatan metabolisme tubuh tetap stabil.

Baca juga: Berat Badan Yo-Yo Berdampak Buruk bagi Jantung

Orang yang banyak kehilangan massa ototnya secara drastis akan memengaruhi keseimbangan hormon seperti hormon tiroid.

Alhasil kondisi ini membuat kecepatan metabolisme semakin melambat, termasuk metabolisme pembakaran kalori per hari.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com