SINGAPURA, KOMPAS.com – Perusahaan jam tangan asal Swiss, Mido tahun ini sudah menginjak usianya yang ke-100. Waktu yang tidak sebentar untuk sebuah perusahaan.
Di antara sejumlah merek jam tangan mewah, Mido memiliki karakteristik yang amat menonjol selain dari desainnya yang sederhana dan timeless, yakni inspirasi desain yang selalu datang dari arsitektur bangunan.
Sebut saja arsitektur Sydney Harbour Bridge yang menjadi inspirasi di balik koleksi Multifort atau arsitektur Menara Eiffel sebagai inspirasi koleksi ikonik Commander.
Proses pemilihan arsitektur pun tak dilakukan secara sembarangan melainkan melalui proses yang panjang.
CEO Mido Franz Linder dalam sebuah sesi wawancara eksklusif menceritakan proses panjang yang dilakukan mulai dari pemilihan arsitektur bangunan hingga proses desain jam tangan.
Menurutnya, pemilihan arsitektur tak dimulai dari memilih negara, namun dimulai dengan menentukan pendekatan yang diinginkan lewat sebuah koleksi jam.
“Jadi ketika kami menjalankan proyek yang terinspirasi dari arsitektur, kami tidak memilih negaranya, kotanya atau bagian manapun di dunia in melainkan mulai dari tujuan pendekatan yang diinginkan,” kata Linder di Marina Bay Sands, Singapura, Jumat (23/11/2018).
Linder menuturkan, proses tersebut bisa memakan waktu hingga satu tahun.
Ada tantangan lain yang dihadapi ketika Mido memilih arsitektur sebagai inspirasi koleksi jam tangannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.