Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadikan Arsitektur Sebagai Inspirasi, Bagaimana Proses Desain Mido?

Kompas.com - 26/11/2018, 06:37 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Perusahaan jam tangan asal Swiss, Mido tahun ini sudah menginjak usianya yang ke-100. Waktu yang tidak sebentar untuk sebuah perusahaan.

Di antara sejumlah merek jam tangan mewah, Mido memiliki karakteristik yang amat menonjol selain dari desainnya yang sederhana dan timeless, yakni inspirasi desain yang selalu datang dari arsitektur bangunan.

Sebut saja arsitektur Sydney Harbour Bridge yang menjadi inspirasi di balik koleksi Multifort atau arsitektur Menara Eiffel sebagai inspirasi koleksi ikonik Commander.

Proses pemilihan arsitektur pun tak dilakukan secara sembarangan melainkan melalui proses yang panjang.

CEO Mido Franz Linder dalam sebuah sesi wawancara eksklusif menceritakan proses panjang yang dilakukan mulai dari pemilihan arsitektur bangunan hingga proses desain jam tangan.

Menurutnya, pemilihan arsitektur tak dimulai dari memilih negara, namun dimulai dengan menentukan pendekatan yang diinginkan lewat sebuah koleksi jam.

“Jadi ketika kami menjalankan proyek yang terinspirasi dari arsitektur, kami tidak memilih negaranya, kotanya atau bagian manapun di dunia in melainkan mulai dari tujuan pendekatan yang diinginkan,” kata Linder di Marina Bay Sands, Singapura, Jumat (23/11/2018).

Arsitektur The ArtScience Museum menjadi inspirasi di balik koleksi jam tangan wanita Mido, Rainflower.Dok. MIDO Arsitektur The ArtScience Museum menjadi inspirasi di balik koleksi jam tangan wanita Mido, Rainflower.
Proses yang dijalani pun cukup panjang. Setelah menentukan bangunan yang sesuai, Mido tak langsung bisa menjadikannya sebagai inspirasi koleksi. Ada berbagai proses termasuk aspek legal yang harus diurus hingga akhirnya bisa dilanjutkan ke proses desain produk.

Linder menuturkan, proses tersebut bisa memakan waktu hingga satu tahun.

Ada tantangan lain yang dihadapi ketika Mido memilih arsitektur sebagai inspirasi koleksi jam tangannya.

Produk Mido menjadi terlihat tersegmentasi dan fokus pada pasar tertentu (niche market) sebab tak semua masyarakat memahami betul setiap arsitektur di dunia. Pemasaran pun diakui oleh Linder agak lebih menantang.

Namun, Mido adalah merek yang menekankan nilai-nilai inovasi, kualitas, fungsi, ketahanan, dan desain yang tak termakan waktu. Itulah mengapa karya-karya arsitektur dipilih sebagai inspirasi karena dinilai sejalan dengan nilai-nilai tersebut.

“Jika ada 100 merek, 99 persennya mungkin akan mengambil testimoni dari selebriti. Mengapa kami memilih arsitektur karena pesan kami bukanlah sesuatu yang glamor atau selebritas,” tuturnya.

Salah satu koleksi Mido Rainflower yang akan diluncurkan 2019 mendatang.KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Salah satu koleksi Mido Rainflower yang akan diluncurkan 2019 mendatang.
Proses produksi koleksi jam tangan wanita “Rainflower” yang akan dirilis 2019 mendatang bisa menjadi salah satu contohnya. Mido ingin menyampaikan nilai feminitas lewat koleksi tersebut.

Ketika pendekatan sudah ditentukan, barulah mereka memilih bangunan yang sesuai dan mampu merefleksikan nilai tersebut, dan terpilihlah ArtScience Museum sebagai inspirasinya.

Tak hanya sampai di situ, selalu ada cerita di balik koleksi yang diluncurkan. Untuk koleksi Rainflower, misalnya, Mido ingin menyampaikan bahwa wanita adalah makhluk yang misterius dan setiap wanita memiliki preferensi masing-masing yang sulit ditebak.

Itulah mengapa kampanye #CreateYourMido turut diluncurkan. Para pembeli bisa mendesain jam tangan Rainflowernya sendiri sesuai selera masing-masing.

“Jadi momentum ini benar-benar mempersilakan para wanita menyampaikan apa yang mereka cari,” ucap Linder.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com