“Ini kulit mentah yang kami gunakan. Ini dari sabut kelapa. Kalau sol ini recycle ban bekas dan ini latex untuk sol juga,” katanya.
Selain itu, terdapat berbagai bahan anyaman dari bambu serta beberapa material yang bersumber dari tumbuhan seperti kenaf.
Semua material tersebut tidak melalui proses chemical yang bisa membahayakan lingkungan, manusia, maupun perajinnya itu sendiri.
Proses bebas chemical ini membawa keunikan tersendiri. Seperti pada sepatu berbahan kulit. Sepatu akan berubah warna seiring waktu dan pemakaian.
Keunikan lain dari sepatu Pijakbumi ada pada desain. Secara bentuk, Pijakbumi terinspirasi desain minimalis.
“Banyak roots-nya ke Jepang dan Scandinavian,” ujar Founder Pijakbumi, Rowland Asfales kepada Kompas.com.
Desain ini banyak diminati orang. Bahkan, pernah menjadi finalis Good Design Indonesia (GDI).
Salah satunya sepatu seri Atlas bersama Gene Sneakers. Sepatu tersebut berbahan kulit samak nabati dan prototype sepatu dari anyaman bambu.
Baca juga: Dengar Harga Sepatu Exodos57 Rp 2,9 Juta, Presiden Jokowi Protes
“Sudah ada 30an desain. Dibagi ke dalam dua segmen yakni high end dan low end,” ungkap dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.