Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2018, 06:19 WIB

KOMPAS.com - Masalah gigi berlubang menjadi penyebab utama masalah gigi orang Indonesia. Apalagi pola makan modern yang tinggi gula membuat risiko penyakit ini meningkat.

Menurut drg.Bambang Nursangsongko Sp.KG (K), gigi berlubang atau karies gigi sudah ada sejak zaman dahulu.

Data Riskesdas menunjukkan, angka karies gigi di perkotaan lebih tinggi ketimbang di desa yang relatif masih mempertahankan kebiasaan zaman dulu.

"“Masyarakat modern seperti di perkotaan, banyak makanan olahan, juga minuman manis dan berkarbonasi. Sehingga banyak karbohidrat yang difermentasi oleh bakteri,” papar Bambang dalam acara media talk #WaktunyaHijrah yang diadalah oleh Sasha Halal Toothpaste di Jakarta (27/11/2018).

Masyarakat di pedesaan umumnya lebih banyak mengonsumsi serat, yang membantu membersihkan gigi dari kotoran.

"Walau pun kini angka karies di pedesaan meningkat, terpengaruh pola makan kota. Tapi yang diadopsi hanya pola makannya saja, cara membersihkan giginya tidak, jadinya rentan karies gigi," papar dosen dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia ini.

Berbeda dengan di kota, melalui pendidikan dan sosialisasi sudah ada peningkatan kesadaran untuk menjaga kebersihan gigi.

Baca juga: Apakah Perokok Harus Lebih Sering Sikat Gigi dan Berkumur?

Ibarat kerak

Makanan yang mengandung gula, termasuk sumber karbohidrat, akan menempel di gigi. Untuk itu mencegah gigi berlubang bisa dimulai dengan rutin membersihkan gigi.

"Analoginya, gigi dan mulut ibarat traktor off-road. Setelah terkena lumpur, kalau tidak segera disemprot dengan air lumpurnya akan mengeras. Demikian juga gigi kita. Setelah makan makanan manis, harus segera berkumur atau dibersihkan," ujarnya.

Selain berkumur, menyikat gigi dua kali sehari wajib dilakukan. Jangan lupa untuk melakukan pembersihan karang gigi sekitar 6 bulan sampai satu tahun sekali.

Karang gigi yang tidak dibersihkan lama-kelamaan akan menyebabkan infeksi gusi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com