KOMPAS.com - Ketika ingin memiliki bentuk tubuh ideal, target kita adalah menghilangkan lemak tubuh dan menambah massa otot.
Namun, yang sering terjadi adalah kita malah kehilangan massa otot alih-alih lemak di tubuh.
"Sangat buruk kehilangan otot bukan lemak, karena otot adalah kunci dalam gerakan dan fungsi tubuh," kata Gerardo Miranda-Comas, pakar rehabilitasi dan pengobatan fisik.
Menurutnya, hilangnya massa otot juga berakibat negatif pada kekuatan dan daya tahan tubuh yang menyebabkan penurunan kinerja fungsional.
Jika kita melakukan proses penurunan berat badan dengan tepat, seharusnya tidak terjadi penyusutan massa otot terlebih dahulu.
"Secara umum, otot tidak hilang sebelum lemak. Ini tergantung pada nutrisi dan volume aktivitas," kata Miranda-Comas.
Ia mengatakan orang yang mencoba menurunkan berat badan dengan puasa makan dapat menurunkan berat badan karena penyusutan massa otot terlebih dahulu sebelum lemak.
Tubuh kita lebih suka memakai glukosa dari karbohidrat sebagai energi. Namun, jika tidak tersedia makan yang dipakai adalah glikogen, glukosa yang disimpan di liver dan otot.
"Lemak juga digunakan untuk energi tergantung pada durasi aktivitas fisik. Kita bisa melatih tubuhnya untuk menggunakan lemak sebagai sumber energi utama," tambahnya.
Untuk pola makannya, pakar nutrisi Wesley Delbridge mengatakan, diet sehat menerapkan pola makan yang terdiri dari 45-64 persen karbohidrat, 15-35 persen protein dan 20-35 persen lemak.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.