Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2018, 08:23 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Membawa botol minum atau pun tumbler kini menjadi gaya hidup masyarakat urban yang ingin menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah plastik.

Seperti halnya alat makan yang lain, botol minuman juga perlu dicuci secara rutin agar tidak menjadi sarang kuman.

Menurut dr.Yulia Rosa Saharman, Sp.MK, bakteri di botol minuman bisa bersembunyi di dinding botol, permukaan dalam, hingga tutup botol.

"Ada penelitian yang membandingkan botol minuman milik mahasiswa dengan dudukan toilet, ternyata julah bakterinya di botol minum lebih banyak," kata Yulia dalam acara peluncuran Scotch-Brite Bottle Cleaner di Modena Experience Center, Jakarta (28/11).

Mikroba, baik itu virus, jamur, atau pun bakteri, bisa berkembang biak dalam hitungan jam, bahkan menit, dalam botol minuman.

Tidak hanya botol dengan materi plastik, menurut Yulia, botol minum yang terbuat dari stainless steel atau kaca, juga tidak luput dari mikroba.

"Materi botol tidak berpengaruh, bakteri tetap bisa menempel, apalagi kalau isi botolnya bukan hanya air, tetapi teh, kopi, atau susu," ujar dokter spesialis mikrobiologi klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Satu-satunya cara untuk mencegah kuman berkembang biak adalah dengan mencuci botol secara benar dan tidak membiarkan sisa minuman terlalu lama di botol.

Yulia menyarankan agar kita tidak sekadar mencuci botol dengan sabun lalu dikocok-kocok dengan air panas.

"Mencuci botol harus dengan spons, terutama di tempat yang sulit dijangkau seperti dasar botol," ujarnya.

Talkshow tentang mikroba di acara peluncuran Scotch-Brite Bottle Cleaner di Modena Experience Center, Jakarta (28/11).KOMPAS.com/Lusia Kus Anna Talkshow tentang mikroba di acara peluncuran Scotch-Brite Bottle Cleaner di Modena Experience Center, Jakarta (28/11).
Semua bagian botol, termasuk sela-sela tutup botol hingga sedotan harus dicuci. Setelah itu botol harus dikeringkan.

"Jangan masih basah langsung diisi lagi. Keringkan dengan cara dilap atau diangin-anginkan dulu. Bakteri sangat suka tempat yang becek-becek," paparnya.

Tidak menggores

Di pasaran terdapat banyak jenis pencuci botol, ada yang berbentuk sikat atau pun spons.

Menurut Business Manager Home Care Division PT.3M Indonesia, Salome Indra Cahya atau biasa disapa Oline, pemilihan pembersih botol yang keliru bisa membuat sisa kotoran tidak bisa dibersihkan sempurna.

Sikat yang kasar juga bisa menggores permukaan botol dan ini bisa jadi tempat perkembangbiakan kuman.

"Kami menghadirkan Scotch-Brite Bottle Cleaner dengan sabut berwarna pink yang punya scrubbing power tetapi tidak menggores botol. Sabut ini juga bisa diganti jika sudah rusak," kata Oline.

Bentuk sabut dengan ujung berlekuk juga menurutnya mudah menjangkau bagian leher botol dan sudut dasar botol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com