Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2018, 12:17 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber menshealth

Tapi, kita juga seakan terikat dengan kawan yang telah kita ajak untuk berolahraga bersama.

Jadi, atur waktu untuk berolahraga bersama teman. Kita bisa mengatur waktu untuk bertemu teman sembari berolahraga.

Atau setidaknya, kita bisa mengatur waktu untuk berolahraga bersama teman melalui sosial media.

Riset dari Dominican University mengatakan, ada manfaat tersendiri dari menuliskan tujuan dan daftar hal yang harus dilakukan, kemudian memberikan daftar tersebut kepada teman.

Hasil riset menunjukan, mereka yang menunjukan catatan tersebut kepada temannya, 76 persen lebih mungkin mencapai tujuan mereka hanya dalam waktu empat minggu.

Jika hal tersebut terlihat merepotkan, kita bisa mencari teman yang juga butuh dukungan untuk berolahraga dan menyusun kesepakatan untuk berolahraga bersama setiap minggu.

Baca juga: Bikin Hati Senang dengan 5 Olahraga Ini

3. Ganti tujuan

Saat motivasi untuk berolahraga menurun, cobalah untuk melakukan penyegaran dengan menciptakan tujuan baru.

Ini bukan berarti kita harus selalu mengganti tujuan saat rasa malas menyerang. Tapi, terkadang kemalasan tersebut bisa hadir karena pikiran kita butuh penyegaran.

"Jika satu tujuan terasa lebih menarik pada titik tertentu, mengapa tak kita ubah. Membuat penyegaran dapat membantu orang tetap termotivasi.

Kuncinya adalah memiliki sedikit kesadaran diri. Jika tujuan terus berubah, tidak mencapai sasaran dengan efektif, atau gagal secara aktif membuat kita lebih sulit untuk tetap konsisten dengan rutinitas olahraga.

Jadi, pilih satu dan ikuti terus. Disiplin diri dan komitmen akan membuat kita terus termotivasi.

Baca juga: 5 Jenis Olahraga Ampuh untuk Membebaskan Diri dari Stres

4. Bijak memakai sosial media

Kita mungkin berpikir melihat unggahan di media sosial tentang rutintas olahraga bisa membuat kita termotivasi untuk rajin berolahraga.

Nyatanya, riset dari Health Communication menunjukan fakta sebaliknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com