Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2018, 11:26 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Menurut Hypponen, faktor gen tersebut memengaruhi hasil meskipun yang bersangkutan dalam kondisi sehat tanpa penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2 atau penyakit jantung.

Hasil ini menunjukkan bahwa depresi cenderung menjadi konsekuensi psikologis dari obesitas alih-alih dipicu oleh mekanisme metabolik.

Namun, jika kamu tidak memiliki faktor genetik BMI tinggi, bukan berarti risiko gejala depresi berkurang. Pola makan berlebih dan kurang olahraga bisa membuat berat badan melonjak.

"Olahraga baik untuk kesehatan mental dan untuk tubuh kita. Seringkali menurunkan berat badan juga bisa membantu kita meraih kesehatan mental tersebut," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com