Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2018, 15:10 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Karena sesungguhnya, jika mereka berkenan, tanpa Anda tanyakan pun mereka akan menceritakan dengan senang hati kepada Anda.

4. Menganggap semua penyandang disabilitas sama

Menyamakan pandangan terhadap semua penyandang disabilitas adalah sesuatu yang keliru.

Hal itu dikarenakan masing-masing dari mereka memiliki kondisi yang berbeda-beda meskipun sama-sama terlihat tidak memiliki kaki atau tidak bisa melihat, dan sebagainya.

Sama halnya dengan orang normal yang memiliki anggota tubuh sempurna, meskipun sama-sama normal, namun keadaan masing-masing orang tidak bisa disamakan.

Ada yang mengalami obesitas, kurang gizi, kaki tumpuan terkuat berbeda, tidak tahan dingin, takut gelap, dan sebagainya.

Jadi, perluas pemahaman Anda mengenai penyandang disabilitas, orang buta tidak selamanya tentang kaca mata hitam dan tongkat kayu rotan.

Baca juga: Gubernur Ganjar Libatkan Difabel dalam Perencanaan Pembangunan

5. Membantu tanpa diminta

Jangan pernah memberi bantuan kepada penyandang disabilitas tanpa mereka minta terlebih dahulu. Niat baik yang Anda miliki bisa menjadi keliru, karena tanpa disadari telah menyinggung perasaan orang lain.

Tanpa bantuan Anda, penyandang disabilitas sudah mempunyai pengalaman tersendiri dengan keadaan tubuhnya, dan mereka sudah terbiasa melakukan banyak hal dengan kondisi yang tidak sempurna.

Jadi, ketika seseorang yang tidak memiliki tangan akan menyuapkan makanan ke mulutnya, ia bisa melakukannya sendiri, dengan menggunakan jari-jari kakinya, misalnya.

Lain halnya, ketika mereka meminta secara langsung kepada Anda untuk membantu melakukan sesuatu, itu tidak masalah.

6. Memberi saran salah

Hampir mirip dengan poin sebelumnya, memberi saran yang salah juga sejenis dengan memberikan bantuan tanpa diminta.

Pada poin ini, bantuan atau saran yang ditawarkan seseorang bisa jadi salah, karena mereka tidak tahu persis bagaimana kondisi si difabel.

Misalnya, memesankan taksi untuk seorang tunanetra yang terlihat akan menuju suatu tempat, padahal penyandang tuna daksa itu sedang menuju ke mobilnya dan ia memiliki seorang sopir yang menunggu di area parkir.

Atau dalam sebuah perjamuan, menanyakan kebutuhan seorang berkebutuhan khusus kepada teman yang ada di sampingnya, karena menganggap ia tidak bisa berbicara normal, atau memesan menu untuk dirinya sendiri. Padahal hal itu belum tentu benar.

Orang yang secara fisik terlihat tidak sempurna, bukan berati cacat dalam hal komunikasi dan sebagainya. Mereka normal layaknya manusia sempurna lainnya, hanya saja mereka hidup dengan cara berbeda bersama keterbatasan yang ada pada dirinya.

7. Mendefinisikan berdasarkan ketidaksempurnaan

Apa yang terlihat secara fisik tidak bisa menggambarkan keadaan batin dan jiwa seseorang. Ketidaklengkapan fungsi tubuh atau mental yang seseorang  miliki, tidak dapat digunakan untuk menilai kepribadian seseorang.

Cacat fisik yang ada, bisa saja berbanding terbalik dengan semangat, motivasi, dan inspirasi yang ada di dalam batinnya.

Mereka memang tidak dapat melakukan semua hal dengan sempurna, layaknya orang normal. Akan tetapi banyak jalan yang bisa mereka lalui untuk membuat hidup jauh lebih berarti dan tidak menyedihkan seperti apa yang orang lain lihat dari diri mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com