Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2018, 08:15 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Label mode asal Inggris Ted Baker tengah menghadapi tuntutan dari para karyawannya karena dianggap melakukan tindakan yang mengarah pada pelecehan seksual.

Dilansir dari laman New York Post, para karyawan meluncurkan petisi untuk meminta diakhirnya praktik “force huging” atau pelukan paksa, serta perilaku buruk lainnya yang selama ini diduga dilakukan oleh pendiri dan kepala eksekutif label tersebut.

Taipan pakaian asal Inggris, Ray Kelvin, disebut-sebut melakukan hal yang kurang disukai, seperti memijat orang-orang di sekitar kantor, bersikeras melakukan pelukan lama dengan staf hingga menyentuh mereka secara tidak pantas.

Petisi tersebut tertulis di Organize, sebuah situs advokasi pekerja yang berbasis di Inggris.

Kendati pola pelecehan tersebut “terdokumentasi dengan baik”, departemen sumber daya manusia Ted Baker dianggap menutup mata terhadap perilaku Kelvin. 

“Saya telah melihat CEO meminta anggota staf perempuan muda untuk duduk di lututnya, memeluknya, atau membiarkan dia memijat telinga mereka,” tulis salah seorang. 

“Saya pergi ke HR dengan keluhan dan diberi tahu ‘itu lah Ray’.”

Para pemohon menuntut klaim mereka diperiksa oleh “badan eksternal independen.”

Dalam sebuah pernyataan, perusahaan mengatakan mengambil perhatian "sangat serius" dan telah memerintahkan penyelidikan eksternal independen yang menyeluruh dan mendesak.

Pihak perusahaan juga memberikan keterangan pembelaan bagi Kelvin. 

“Ray menyapa banyak orang yang ia temui dengan pelukan—baik itu pemegang saham, investor, supplier, mitra, pelanggan, atau rekan kerja,” kata Ted Baker dalam keterangan.

“Pelukan telah menjadi bagian dari budaya Ted Baker, tetapi sama sekali tidak dipaksakan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com