Saat Kain Tenun Khas NTT Dikalungkan kepada Presiden Portugal...

LISBON, KOMPAS.com -  Presiden Republik Portugal, Marcelo Rebelo de Sousa mendapat kalungan kain tenun khas Nusa Tenggara Timur.

Peristiwa itu terjadi ketika Presiden Sousa mengunjungi gerai Indonesia, dalam kegiatan bazar diplomatik, di Lisbon, Portugal.

Acara ini digelar oleh Asosiasi Keluarga Diplomatik Portugal pada tanggal 31 November -1 Desember 2018 lalu.

Selama 3,5 jam kunjungan, Presiden Sousa mendatangi setiap booth dari berbagai negara, sambil menyapa dan melihat produk-produk unggalan yang ditawarkan.

Nah, pengalungan kain tenun tersebut terjadi saat Presiden Sousa tiba di gerai Indonesia. Pengalungan dilakukan oleh Duta Besar RI di Lisbon Ibnu W. Wahyutomo.

Baca juga: Trik Padukan Perhiasan dengan Kain Tenun

Dalam kesempatan tersebut, perwakilan dari Dharmawanita Persatuan KBRI Lisbon juga sempat menjelaskan produk unggulan Indonesia yang ada di tempat itu.

Tak cuma kain tenun, Presiden Portugal juga mendapatkan suguhan tari Bali Topeng Keras.

Indonesia satu-satunya

DOKUMENTASI KBRI LISBON Presiden Republik Portugal, Marcelo Rebelo de Sousa mendapatkan suguhan tari Bali Topeng Keras saat mengunjungi gerai Indonesia, dalam kegiatan bazar diplomatik, di Lisbon, Portugal. Acara ini digelar oleh Asosiasi Keluarga Diplomatik Portugal pada tanggal 31 November -1 Desember 2018 lalu.

Indonesia menjadi satu-satunya negara yang menampilkan pertunjukan budaya, hingga mendapat apresiasi khusus dari Presiden Sousa.

Presiden meluangkan waktu untuk dapat menyaksikan pertunjukan tersebut sebelum meninggalkan lokasi kegiatan.

Bazar Diplomatik tahun ini diikuti 40 booth yang terdiri dari pewakilan negara melalui kedutaan besar yang ada di Portugal, daerah otonomi Azores dan Madeira.

Acara ini pun digelar atas peran serta lembaga promosi Amerika Latin dan Karibia yang ada di Portugal.

Baca juga: Tak Hanya Desain, Pasar Global Juga Cari Kisah di Balik Kain Tenun

Gerai Indonesia menyajikan produk unggulan seperti kain batik, kain tenun, hasil kerajinan tangan, dan aksesoris.

Tak lupa, ada kuliner tradisional Indonesia seperti rendang, sate ayam, nasi kuning, nasi goreng, onde- onde, panada, lumpia, dan nasi bakar.

Diselenggarakan di Centro de Congressos de Lisboa, kegiatan ini dihadiri sekitar 1.000 pengunjung.

Disebutkan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com dari KBRI Lisbon, acara ini bertujuan untuk mempromosikan produk-produk unggulan dari masing-masing negara.

Perhelatan ini pun digelar untuk mengalang dana, karena sebagian pemasukan disumbangkan untuk lembaga penanganan penyandang cacat dan penderita multiple sclerosis, serta alzheimer di Portugal.