Peristiwa di tahun 2015 inilah yang lalu memunculkan ide di kepala Oki untuk memproduksi helm costum yang dijual di pasaran.
Berbekal media sosial dan ilmu yang didapat semasa duduk di bangku kuliah, Oki pun merintis usahanya tanpa modal.
"Awal usaha itu ya nggak pakai modal. Promosi lewat sosial media lalu dijual dengan sistem pre order."
"Saya waktu kuliah juga diajari cara branding. Itu juga saya manfatkan," papar pemuda yang sekarang berusia 29 tahun itu.
Nyatanya, usaha yang dilakukan Oki tak sia-sia. Kini, ia telah memiliki 11 pekerja dengan total omzet di kisaran Rp 30-60 juta setiap bulannya.
Semua proses produksi helm dilakukan di Solo, dan sepenuhnya dengan proses manual alias hand made.
"Yang kita jual itu bukan hanya produk. Kita juga jual proses," kata dia.
Proses pembuatan sebuah helm memerlukan waktu 2-3 minggu, dan dijual di kisaran harga Rp 650.00 - Rp 1,5 juta.
View this post on Instagram
Awal mula memulai usaha, Oki hanya melakukan proses reproduksi ulang dari helm-helm lama.
Persaingan yang semakin tinggi, membuatnya mulai mempertimbangkan untuk membuat sendiri helm dengan model orisinil.
"Yah, tambah pesaing jadi kita bikin sendiri dengan model orisinil. Kebetulan yang desain saya sendiri dibantu teman-teman," ucap Oki.
Tak main-main. Enggak cuma pasar lokal, helm Trooper juga telah merambah pasar internasional.
Bahkan, Troopers telah berkali-kali melakukan pameran di berbagai kota di dunia.
Baca juga: Bulls Syndicate, Berawal dari Hobi hingga Disokong Presiden Jokowi
"Pernah pameran di Malaysia, Amerika Serikat, dan di Eropa. Ada beberapa negara saya lupa," papar Oki.
Bagi Oki, mendesain dengan media helm sangat menarik dan memiliki perbedaan tersendiri.